Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Chauvinisme dalam Anime Attack on Titan

Diperbarui: 24 Februari 2021   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Attack on Titan (Sumber: Sftcdn.net via tribunnews.com)

Anime merupakan salah satu animasi Jepang yang mendunia, anime biasanya diadaptasi dari manga (komik). Penikmat anime sendiri tidak hanya orang Jepang saja, tapi sudah merambah ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun menjadi penikmat anime.

Salah satu anime yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan adalah anime Attack on Titan (AoT) atau dalam bahasa Jepangnya adalah Shingeki no Kyojin. Anime tersebut terdiri dari empat season termasuk dengan sekarang. Season keempat merupakan season terakhir dari anime tersebut.

AoT memang menarik, mulai dari openingnya yang epik, apalagi opening season kedua Shinzou Sasageyo!! Yang menjadi lekat dengan anime ini. Jalan cerita anime ini juga seru dan penuh kejutan, hingga karakter di dalam anime tersebut yang digilai oleh kaum hawa, sebut saja Levi Ackerman yang terkenal karena gaya badasnya.

Anime AoT mengisahkan tiga sahabat kecil yaitu Eren Yeager, Mikasa Ackerman, dan Armin Arlert, mereka hidup di dalam sebuah tembok, dan orang-orang yang ada di dalam tembok tersebut percaya bahwa tidak ada manusia lain yang hidup di luar tembok selain mereka.

Di luar tembok hanya ada titan (raksasa) yang setiap waktu bisa saja memakan mereka. Tembok itu sendiri berfungsi untuk melindungi mereka dari serangan para titan.

Tembok dalam anime tersebut terdiri dari tiga bagian, yang terdiri dari bagian luar sampai bagian dalam tembok yang paling aman. Suatu hari tembok yang melindungi manusia dari titan selama ratusan tahun tersebut hancur oleh serangan titan kolosal dan titan armor, sehingga para titan yang ada di luar tembok masuk ke dalam tembok dan memangsa para manusia yang ada di dalamnya. Ibu Eren sendiri dimakan hidup-hidup oleh titan, dan Eren menyaksikan dengan matanya sendiri.

Akibat kejadian tersebut, rumah Eren hancur, dan hanya ada satu yang ditinggalkan oleh ayahnya kepada Eren, yaitu kunci ruang bawah tanah yang akan mengungkap semua misteri dalam dunia AoT. Akibat insiden tersebut, para warga yang selamat tentunya masuk ke dalam tembok, yang akibatnya populasi penduduk meningkat, sementara persediaan pangan menipis.

Karena populasi meningkat, maka para pengungsi dari luar dinding dipaksa untuk melawan titan, dan akhirnya banyak yang dimakan hidup-hidup. Ternyata hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi populasi semata. Eren, Mikasa, dan Armin memutuskan untuk bergabung dengan militer yaitu pasukan pengintai.

Dengan bergabung ke dalam militer, Eren bisa bertambah kuat dan bersumpah akan membasmi semua titan yang ada di luar dinding. Kebencian Eren terhadap titan tentunya didasari karena ibunya dimakan hidup-hidup oleh titan.

Singkat cerita Eren, Mikasa, dan Armin berhasil bergabung ke dalam pasukan pengintai. Dan misi mereka adalah mengungkap misteri darimana para titan itu berasal, seolah para titan tersebut tidak ada habisnya. Di sini pun muncul pertanyaan apakah manusia di luar tembok itu memang ada atau tidak. Jawabannya tentu ada di ruang bawah tanah Eren.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline