Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Panjang Kalibaru - Kawah Ijen

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wisata alam Indonesia yang indah nan elok memang tak ada habisnya. Ya! Kalibaru - Kawah Ijen. Perjalanan panjang yang saya lakukan beserta 3 orang teman saya (Kiky Natalia, Theodorus Virdinantaka dan Yanny Hariati) secara 'backpacker' an dari Jogja. Menggunakan KA SriTanjung jurusan Banyuwangi dengan biaya cukup Rp 35.000,- saja saya rasa terjangkau untuk semua kalangan (kelas ekonomi =D). Gerahnya di kereta kelas ekonomi dicampur bau - bau aneh tidak mengurungkan niat kami untuk berpetualang.

Setelah perjalanan selama 12 jam akhirnya sampai juga di Stasiun Kalibaru. Stasiun yang dibuat sejak jaman penjajahan Belanda ini memiliki arsitektur kuno gaya eropa yang mengesankan. Kami menginap di sebuah Resort bernama Margo Utomo yang terletak di sebrang stasiun. Rasa lelah yang ditempuh selama perjalanan lama terbayar lunas dengan keasrian taman dan fasilitas yang diberikan Margo Utomo (recommended!).

Kalibaru menawarkan agrowisata yang sangat menarik untuk dijelajahi. Kami bersepeda santai mengelilingi Perkebunan Jatirono Kalibaru, BUMN yang bergerak di bidang agrobisnis dengan perkebunan coklatnya. Terdapat sebuah pemandian di dalam perkebunan, Pemandian Sumber Salak, sebuah pemandian mata air alam yang dimanfaatkan untuk produsen sebuah perusahaan air minum. Masyarakat sekitar juga memanfaatkan derasnya debit air pemandian untuk pembangkit listrik tenaga air.

Dibangun sendiri oleh warga setempat pada tahun 1987, dikarenakan PLN belum menjangkau daerah tersebut dan warga setempat pilih dapat menikmati listrik gratis dari inovasi yang mereka buat sendiri. Luar biasa! Setelah segar membasuh tubuh dengan air pemandian, perjalanan kami berlanjut ke sebuah air terjun, Air Terjun Tirto Temanten, awesome! Perjalanan jauh tidak menjadikan diri terasa lelah karena sebanding dengan ketakjuban alam yang kami lihat dan nikmati. Nuansa tiada tara.

Tujuan wisata kami selanjutnya adalah Kawah Ijen. Danau kawah terbesar di dunia jadi hasrat kami untuk menjelajahi. Perjalanan menuju puncak Ijen kami lakukan mulai pukul 3.30 - 06.00 Wib. Sayang, kami melewatkan moment 'Api Biru' --> saat belerang bewarna biru menyala dan hanya bisa disaksikan sebelum matahari terbit. Di puncak Ijen kami bertemu pak Mistar, seorang penambang belerang yang sudah berprofesi selama 22tahun. pak Mistar sekali angkut naik turun gunung memanggul belerang seberat 75kg dengan harga Rp 657,- per kilo. Sungguh miris dan bercampur perasaan sedih dimana tenaga manusia yang mahal tak dihargai selayaknya risiko yang mereka korbankan untuk menambang belerang. Lalu kami dipandu Pak Mistar untuk turun ke kawah, dengan senang hati dan ramah Pak Mistar menceritakan pengalaman hidupnya serta sejarah Kawah Ijen yang beliau ketahui. Singkat cerita, akhirnya kami sudah puas menikmati Kawah Ijen yang mempesona, turun gunung dan kembali ke Margo Utomo Resort, packing, dan pulang dengan selamat.

Bagaimana ingin menghargai negeri sendiri kalau tidak tahu pesona yang terkandung di dalamnya. Jangan marah kalau nantinya kearifan lokal dan alam dieksploitasi pihak asing.

Terimakasih teman, 29 September - 3 Oktober 2011 'Let's get lost' =D




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline