Setiap tempat wisata yang kita kunjungi pasti memiliki keunikan-keunikan tersendiri yang membuat kita sulit untuk melupakan tempat-tempat tersebut. Bahkan keunikan itu membuat kita merasakan rasa rindu untuk bisa menikmatinya lagi. Saya sungguh yakin akan hal itu. Tetapi yang namanya keunikan tidak bisa kita samaratakan untuk semua orang. Sifatnya sangat relatif dan memang demikianlah adanya. Sangat tidak mungkin bahwa saya memaksakan apa yang saya rasa paling unik akan suatu hal kepada orang lain. Itu adalah hak setiap orang.
Nah, menurut saya, perjalanan ke daerah danau toba, khususnya kota wisata, Parapat sangatlah menyenangkan dan bisa memanjakan mata dan hati. Mungkin kita semua sudah tahu akan hal itu. Tetapi satu keunikan setiap kali melakukan perjalanan ke kota wisata itu adalah kesempatan untuk menikmati secangkir kopi hangat plus kacang ‘gongseng’ yang diolah secara tradisional. Hal ini sungguh memanjakan lidahku. Sungguh nikmat dan sangat membekas di hati. Jika dilihat dari cara penyajiannya, sebenarnya tidak terlalu spesial tapi suasananya itu loh.
Kopi hangat plus kacang ‘gongseng’ itu dapat kita nikmati di warung-warung kecil yang ada di pinggiran jalan. Selain memanjakan lidah, warung-warung kecil ini juga mampu memanjakan kedua bola mata kita. Kok bisa? Yah memang bisa. Posisi warung ini sangat strategis. Keindahan danau toba dan pulau samosir yang hijau dapat kita nikmati dari warung kecil ini. Pemandangannya sangat luar biasa indah dan sangat menakjubkan. Kerapkali karena kekaguman yang luar biasa ini, aku sampai pada ucapan syukur kepadaNya. “Sungguh dahsyat karyaMu, Bapa.”
Warung kecil dan sederhana ini juga memberikan kita peluang untuk mengembangkan bakat fotograpi kita masing-masing. Memang, sungguh pas posisi untuk mengabadikan keindahan danau toba ini dengan kamera kita masing-masing. Hasil jepretan kita tidak perlu diragukan lagi keindahannya. Sungguh indahlah. Saya saja yang sangat amatir dalam dunia fotograpi bisa tersenyum bahagia ketika melihat foto-foto yang sangat indah itu. Apalagi Anda yang lebih profesional di bindang itu. Pastilah jauh lebih luar biasa lagi.
Nah, sejalan dengan bakat fotograpi, bakat modeling juga bisa diasah di tempat ini. Lho, kok bisa? Bisa dong. Percaya atau tidak percaya, setiap pengunjung di tempat itu, selain menikmati kopi hangat plus kacang ‘gongseng’, pastilah berpose dengan berbagai macam style yang sangat keren dan menjadikan keindahan danau toba sebagai backgroud-nya. Tak peduli apakah itu anak-anak, remaja, dewasa, tua, laki-laki, perempuan, pokoknya semua deh, termasuk saya di dalamnya. Karena memang sangat indah dan sayang jika harus dilewatkan.
Di warung sederhana namun memuaskan ini, kita tidak perlu mengeluarkan banyak-banyak isi dompet. Cukup merogoh sepersekian saja kok, karena harga yang mereka berikan itu relatif ekonomis. Pokoknya cocoklah untuk pelancong yang bermodal pas-pasan seperti saya. Haha...
Semua keindahan dan kenikmatan inilah yang senantiasa kukenang jika mengingat perjalanan ke kota wisata itu. Kerinduan untuk pergi ke sana senantiasa ada dalam diri. Tak pernah bosan walaupun sudah sering ke sana. Aneh memang namun begitulah nyatanya.
Rasanya perjalanan ke sana tidak akan lengkap jika yang satu ini dilewatkan. Rasanya warung kopi sederhana plus kopi dan yang lainnya itu telah berhasil menghipnotis diriku. Sehingga setiap kali mengingat dan mendengar danau toba, parapat, samosir, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan tempat wisata itu, pasti yang pertama muncul di benakku adalah warung kopi plus itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H