Lihat ke Halaman Asli

Maaf

Diperbarui: 12 Januari 2019   05:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terbawa arus seperti daun terhempas ke dalam sungai,menepi dalam rasa sungkan di kaki gunung

Terbuai pandangan hijau padang ilalang menari tertiup angin

Sempat ku hanya melihat indahnya,kemudian aku putuskan dengan tergesa mendaki jalan menuju puncak ketinggian

Sekilas kulihat api yang indah membuat suasana hangat,langkahku terhenti dan ku berdiam seketika

Tidak disangka,tanpa sengaja ku tumpahkan minyak menyentuh titik api yang tenang..hingga api berkobar meluas melalap apa yang disekitarnya

Kesalahan,itu yang terjadi

Dan berpikir dengan apa yang terjadi,ingin meredam api agar kembali tenang dan terlihat baik baik lagi

Ku buang jauh sisa minyak yang tidak sengaja ku tumpahkan

Berniat membuat alam sekitar kembali membaik

Untuk memadamkan kobaran api itu,aku tak berkuasa tapi kutunggu dan kujaga agar semakin mengecil dan meredup kembali seperti semula

Sembari ku tunggu,aku menulis sebuah kalimat yang ku buat dari sisa sisa ilalang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline