Lihat ke Halaman Asli

Memori Malam Ini

Diperbarui: 10 Januari 2019   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti biasa

Aku terjaga di ujung malam

Telihat gelap semakin gelap,sesekali kilatan petir menyilaukan mata dan suara nya menggetarkan kaca

Air tumpah menghalangi pandangan,rasa takut hinggap dengan langkah tertatih,meraba arah dipandu sedikit cahaya yang terkadang hilang

Lama telah terbiasa,harapan telah menjadi pengisi malam,berlalu dalam lembar terakhir fase waktu

Dan sampailah,kembali kulihat pemilik buku yang selalu ia pegang erat

Ingin ku tanya,bolehkah aku pinjam buku itu?akan ku baca apa yang telah kau tulis selama ini,agar aku tahu seperti apa kau menilaiku

Bisakah aku menambah goresan tinta dari lembar lembar terakhirmu?akan ku tulis dengan kata bijak agar kau selalu ingin mengulangnya

Wahai hati perempuan yang terbentuk dari kertas anggun nan rapuh,seseorang bisa dengan mudah membuatnya merasa marah&benci

Tapi aku tak tahu cara menulis cerita di hatimu,tanganku terlalu kaku,ucapku terlalu kasar.

Beritahu aku!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline