Hannah cepat-cepat menapaki jejak-jejak langkah berbatu yang terhampar di depannya. Desir angin malam membuat rambut cokelatnya berkibar, mengiringi langkahnya yang cepat. Di malam itu, langit dipenuhi oleh gemintang berkerlap-kerlip seperti ribuan mata yang memandanginya. Hannah berdebar-debar, namun rasa penasaran dan keberaniannya menguatkan hatinya untuk terus maju.
Setelah menjelajahi hutan yang sunyi, akhirnya Hannah tiba di sebuah padang rumput luas yang terbentang tanpa batas. Di tengah padang rumput itu, terdapat pohon tua yang besar dengan dahan yang menjulang tinggi ke langit. Dalam hatinya, Hannah yakin bahwa tempat itu adalah pintu menuju dunia lain yang telah lama ia cari.
Dengan langkah gemetar, Hannah memasuki lingkaran pohon tua tersebut. Tiba-tiba, kegelapan menyelimuti dirinya, dan dalam sekejap, ia berada di dunia lain yang benar-benar menakjubkan. Langit berwarna ungu penuh dengan bintang-bintang berwarna-warni yang berdansa di langit, air terjun kristal yang berkilauan, dan makhluk-makhluk bercahaya yang bermain di sekitarnya.
Saat Hannah mulai menjelajahi dunia baru yang magis ini, ia bertemu dengan seorang wanita tua yang bijaksana. Wanita itu memberitahu Hannah bahwa dunia ini adalah tempat di mana mimpi-mimpi menjadi nyata, di mana keajaiban tercipta, dan di mana hati-hati yang tulus diterima dengan hangat.
Wanita tua itu kemudian menuntun Hannah untuk menghadapi ujian terakhir. Hannah harus melewati sungai berarus deras yang dipenuhi oleh rintangan dan godaan. Dengan hati penuh keberanian, Hannah menerima tantangan itu. Melangkah perlahan-lahan, Hannah merasa air sungai itu begitu dingin dan menyejukkan.
Saat Hannah berhasil menyeberangi sungai itu, ia dibenarkan oleh wanita tua tersebut. Tiba-tiba, dunia magis itu memudar dan Hannah kembali berdiri di bawah pohon tua di padang rumput. Dalam sekejap, semuanya seperti mimpi yang begitu indah.
Dengan hati yang penuh dengan pengalaman dan kebijaksanaan yang baru, Hannah tersenyum pada dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa meskipun dunia itu mungkin hanya ilusi, pengalaman yang ia dapatkan dan kebijaksanaan yang ia pelajari adalah nyata. Dan dari situlah, Hannah belajar bahwa kadang-kadang kita harus melampaui batas-batas dunia nyata untuk menemukan dunia lain yang sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H