Pelindo III melalui anak perusahaan yakni Pelindo Properti Indonesia (PPI) resmi mengembangkan kawasan Boom Marina Banyuwangi sebagai dermaga terintegrasi untuk yacht (kapal layar ringan). Peluncuran pengembangan proyek marina ini, digelar di Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (12/09/2015).
Pengembangan Boom Marina Banyuwangi
[caption caption="Gambaran Pengembangan Boom Marina Banyuwangi (Sumber: Skyscrapercity)"][/caption] Rencana pengembangan Boom Marina Banyuwangi meliputi banyak aspek. Target utama pengembangan Boom Marina Banyuwangi adalah sebagai dermaga untuk yacht, di mana diperkirakan dapat menampung 150 yacht di saat yang sama. Selain itu terdapat pula dermaga sandar untuk kapal pesiar. Kedua fasilitas dermaga tersebut tentu akan menciptakan peluang datangnya wisatawan mancanegara. Seperti diketahui oleh sebagian besar orang bahwa aktivitas berlayar dengan kapal pesiar dan yacht merupakan kegiatan orang yang tergolong berpendapatan atas (orang kaya).
Pengembangan Boom Marina Banyuwangi tidak mengubah fungsi awal dari Pantai Boom itu sendiri, yaitu sebagai area publik khususnya bagi warga di sekitar Kota Banyuwangi. Selain terdapat fasilitas sandar untuk Yacht dan Kapal Pesiar, masyarakat lokal, wisatawan domestik, maupun wisatawan mancanegara dapat pula menikmati fasilitas lain yang dikembangkan di Kawasan Boom Marina Banyuwangi, antara lain Foodcourt, Sea-Foodcout, Hotel, Resort, Ecopark, Area Publik, Area Wahana Permainan, dan sebagainya (tergantung pada rencana pengembangan ke depan oleh PPI).
Dampak Ekonomi terhadap Kabupaten Banyuwangi
Investasi yang dilakukan oleh Pelindo III melalui PPI tentu memiliki dampak baik secara sosial maupun secara ekonomi bagi Kabupaten Banyuwangi. Pertama dari sisi ekonomi terlebih dahulu, perlu diketahui bahwa dari aktivitas pembangunan Boom Marina Banyuwangi akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor konstruksi, di mana hal tersebut akan memberikan nilai tambah terhadap PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) Kabupaten Banyuwangi. Di sisi lain, ketika pembangunan telah selesai dan bisnis tersebut mulai berjalan akan banyak sekali dampak secara ekonomi.
Dimulai dari pertumbuhan kunjungan yacht pada 2014 sebanyak 750 unit (hanya dari event sail) membuktikan bahwa potensi tersebut akan bertambah seiring dengan kemudahan pengurusan CAIT (Clearance and Approval for Indonesian Teritory), di mana Presiden Jokowi telah berkomitmen dan menuangkannya dalam peraturan Perpres Nomor 180 tahun 2014 tentang perubahan atas Perpres Nomor 79 tahun 2011 tentang kunjungan kapal wisata (Yacht) asing ke Indonesia.
Terdapat alasan mengapa kedatangan yacht maupun kapal pesiar akan berdampak terhadap ekonomi Indonesia, khususnya Kabupaten Banyuwangi (untuk kasus Boom Marina Banyuwangi). Menurut Arief Yahya, pada 2014 rata-rata kunjungan wisman dari kapal pesiar kecil (yacht) sebanyak 5 orang per kapal. Dengan pengeluaran rata-rata USD 150 per orang/hari dan masa tinggal 120 hari.
Jika kunjungan kepal pesiar ke perairan Indonesia sebanyak 750 kapal, menghasilkan devisa USD 67,5 juta. Bisa dibayangkan jika paling tidak wisman dari kapal pesiar tersebut datang sejenak di Banyuwangi selama satu hari. Asumsi bahwa terdapat 150 kapal yacht yang berkunjung ke Boom Marina Banyuwangi dalam satu tahun, maka akan terdapat sekitar USD 112.500 yang nantinya akan berputar di Banyuwangi sebagai akibat kegiatan ekonomi dari aktivitas terkait. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pun turut menikmati dampak dari akitivitas yang dilakukan di Boom Marina Banyuwangi, tidak lain adalah dari pungutan pajak baik pajak tidak langsung maupun pajak langsung.
Bangkitnya Wisata Bahari
Seperti yang telah dijelaskan bahwa pada Pemerintahan Presiden Jokowi adalah pemerintahan yang sangat mendukung tentang kemajuan sektor wisata khususnya wisata bahari, terbukti dengan kemudahan perijinan CAIT (salah satunya). PT. Pelindo III (Persero) pun turut mendukung kebijakan pemerintah tersebut dengan membangun fasilitas-fasilitas pendukung yang memadai. Boom Marina Banyuwangi merupakan awal usaha Pelindo III mewujudkan kebangkitan wisata bahari Indonesia. Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Surjanto mengatakan pengembangan marina di Pantai Boom Banyuwangi tersebut akan terintegrasi dengan Pelabuhan Benoa di Bali dan Labuhan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ke depan, akan dihubungkan ke lokasi lain yang potensial, seperti Karimunjawa, Lombok, dan Tenau Kupang.