Dalam perjalanan kita menguasai keterampilan baru, seringkali kita terjebak dalam pola-pola yang justru menghambat kemajuan kita. Nah, kali ini saya akan berbagi tentang lima kesalahan umum yang sering dilakukan orang ketika berusaha menguasai keterampilan baru, dan tentu saja, bagaimana cara mengatasinya. Mari kita bahas satu per satu.
1. Terjebak dalam Pengulangan Tanpa Arah
Banyak orang berpikir bahwa kunci menguasai keterampilan adalah dengan mengulang-ulang saja. Padahal, tidak sesederhana itu. Misalnya, dalam belajar memukul bola tenis, kalau kita hanya mengulang-ulang pukulan yang salah, ya kita hanya akan jadi ahli dalam memukul yang salah.
Jadi, pengulangan itu memang penting, tapi harus dibarengi dengan feedback dan perbaikan. Kalau tidak, kita hanya akan mengulang kesalahan yang sama. Ingat ya, bukan seberapa sering kita berlatih, tapi seberapa berkualitas latihan kita.
2. Takut Terlihat Jelek
Nah, ini nih yang sering bikin orang mundur sebelum berperang. Kita sering kali terlalu fokus ingin langsung kelihatan keren, padahal namanya belajar ya pasti ada fase 'jeleknya'.
Contohnya, banyak orang yang belajar gitar cuma mau main lagu-lagu yang sudah dikuasai. Begitu diajak main lagu baru, langsung mundur karena takut kelihatan payah. Padahal, justru di saat-saat 'jelek' itulah kita belajar paling banyak.
Jadi, jangan takut untuk terlihat 'jelek' atau 'payah' saat belajar. Itu tanda bahwa kita sedang keluar dari zona nyaman dan benar-benar belajar sesuatu yang baru.
3. Cepat Berpuas Diri
Ini juga jebakan yang sering tidak disadari. Begitu kita merasa sudah 'lumayan', kita berhenti berusaha lebih keras. Padahal, level 'lumayan' itu sebenarnya baru permulaan.
Saya sering melihat ini di dunia public speaking. Begitu orang merasa sudah bisa bicara di depan umum tanpa grogi, mereka merasa sudah cukup. Padahal, ada banyak aspek lain yang bisa diasah, seperti kemampuan bercerita, teknik vokal, atau bahasa tubuh.
Ingat, orang-orang hebat itu tidak pernah merasa cukup dengan 'lumayan'. Mereka selalu mencari cara untuk menjadi lebih baik lagi.
4. Menyerah Saat Mengalami Plateau
Dalam proses belajar, kita pasti akan mengalami fase plateau. Ini adalah fase di mana kita merasa tidak ada kemajuan sama sekali. Banyak orang yang menyerah di fase ini, padahal justru di sinilah kita ditantang untuk lebih kreatif dalam belajar.
Saya ingat saat belajar silat dulu, ada gerakan yang saya latih berulang-ulang tapi rasanya tidak ada kemajuan. Tapi bukannya menyerah, saya justru memecah gerakan itu menjadi bagian-bagian kecil dan fokus memperbaiki satu per satu. Hasilnya? Saya akhirnya bisa menguasai gerakan itu dengan lebih baik.
5. Tidak Punya Model atau Standar
Belajar tanpa model atau standar itu seperti berlayar tanpa kompas. Kita tidak tahu apakah kita sudah benar atau belum, apakah kita sudah berkembang atau masih jalan di tempat.
Punya role model atau standar itu penting untuk memberi kita arah dan motivasi. Misalnya, kalau kita belajar menulis, kita bisa punya penulis favorit sebagai role model. Atau kalau kita belajar bisnis, kita bisa punya standar dari pengusaha sukses yang kita kagumi.