Lihat ke Halaman Asli

Kehidupan Seperti Puzzle

Diperbarui: 12 Januari 2023   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Manusia lahir dengan potensi bawaan yang beragam. Mulai dari lahir hingga tua persoalan kehidupannya pun berbeda satu sama lain. Lahir di tengah keluarga dan lingkungan yang tak bisa kita tentukan sendiri tentu menjadi tantangan tersendiri.

Aku menggambarkan kumpulan tanda tanya dan persoalan-persoalan itu seperti sebuah puzzle. Ya, manusia memiliki puzzle masing-masing dalam kehidupannya. Bahkan dirinya sendiri pun adalah sebuah puzzle bagi dirinya sendiri.

Diciptakan dengan kemampuan dan pengetahuan terbatas memberi isyarat bahwa manusia diharuskan untuk terus mencari-cari potongan puzzle dalam diri seta kehidupannya. Di hadapan dunia manusia memang sebaiknya kokoh membusungkan dada tanda keberanian dalam bergulat dengan dunia, yang mana kata seorang bijak bestari semesta dunia tak lebih besar dari semesta yang terdapat dalam diri manusia. Namun di titik serta tempat tertentu, manusia tak bisa mengelak bahwa dirinya memang kecil yang lahir dari belas kasihan dari Dzat Yang Maha Besar.

Mengais potongan-potongan kejadian serta pengetahuan yang akan membentuk puzzle menjadi lebih layak untuk 'dilihat' mungkin tak akan pernah selesai hingga masa hayat manusia itu sendiri habis. Bahkan kita tak pernah benar-benar tahu seberapa besar dan banyaknya puzzle yang seharusnya kita susun. Namun, mendekati 'nyaris selesai' itu sudah menjadi pencapaian yang baik sekali.

Manusia memiliki banyak ruang dalam perjalan hidupnya yang masing-masing mengharuskan pelakunya untuk membereskannya. Manusia sebagai anak, sebagai orang tua, saudara, teman, murid, guru, penjual, pembeli, dan sebagainya dan sebagainya.

Tak akan pernah selesai dengan sempurna. Pasti. Akan tetapi kesempurnaan bukan tujuan dari perjalanan kita selama ini. Perjalanan yang tidak akan pernah sempurna dan benar-benar selesai akan tetapi tetap harus dijalani demi mendekati kesempurnaan dan khatam dengan versi terbaik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline