Lihat ke Halaman Asli

Dani Fazli

Penulis kelas bawah

Mahasiswa Universitas Bengkulu Dorong Pemajuan Teknologi di Daerah Melalui Aplikasi "Onschool"

Diperbarui: 3 September 2021   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Tim ONSchool.id bersama Dekan FT Universitas Bengkulu

Berbagai provinsi di Indonesia hingga saat ini masih berjuang menghadapi pandemi, pasalnya hingga saat ini angka terpapar covid-19 belum juga menemukan titik terang. Sekolah dan universitas juga masih menerapkan sistem daring dan banyak uji coba sistem pembelajaran, tanpa ada kejelasan yang membuat kebanyakan pelajar di Indonesia semakin tidak produktif dengan berjalannya sistem pembelajaran yang berlaku saat ini, ditambah lagi sulitnya komunikasi antara pengajar dan peserta didik yang semakin menghambat proses, bukan hanya terpusat pada sistem komunikasi yang sudah memiliki solusi dengan hadirnya banyak aplikasi virtual meeting, namun media pembelajaran yang minim dan sukar dipahami mengakibatkan sulitnya peserta didik memperoleh dan menerapkan teori yang telah dipelajari terutama pada saat praktikum yang harus menghadirkan konsep terbaik agar mampu dipahami, terlepas dari praktikum yang hanya dilakukan melalui demonstrasi video saja, ada banyak sektor yang menghambat sulitnya peserta didik dalam mencerna materi pembelajaran, salah satunya yakni kurangnya integrasi dari berbagai lini, contohnya saja siswa harus mengunduh aplikasi virtual meeting, classroom, aplikasi chating untuk berdiskusi hingga aplikasi pemindai untuk menyerahkan atau mengumpulkan tugas , disamping itu, peserta didik juga harus mengakses e-learning dari instansi terkait hanya untuk absen atau memperoleh berita terbaru dari pendidik, serta search engine lainnya dan bahkan tidak sedikit untuk memperoleh akses tersebut harus melakukan metode pembayaran, peliknya hal tersebut membuat siswa semakin kesulitan untuk tetap mempertahankan produktivitas disaat pandemi.  

Dari permasalahan tersebut, mahasiswa Universitas Bengkulu menciptakan inovasi integrasi sistem Student Centered Learning dengan pengembangan rancangan pembelajaran secara daring dan berorientasi ke masa depan yaitu ONSCHOOL atau Online School sebagai simulasi sekolah tatap muka berbentuk daring, hal tersebut didukung oleh hadirnya konsep Digital learning, big data, Internet of things dan Virtual Reality tanpa melupakan budaya Indonesia yakni disiplin dan bersosial. Pembelajaran ini didesain agar dapat meningkatkan keaktifan peserta didik sehingga peserta didik memiliki kreatifitas berpikir dan meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran.

Aplikasi tersebut merupakan terobosan yang menghadirkan berbagai fitur unggulan yang menyesuaikan dengan kebutuhan siswa di era new normal ini, contohnya saja aplikasi tersebut memiliki fitur presensi otomatis yang terkoneksi dengan nomor telepon orang tua, jadi orang tua tidak perlu khawatir apakah anaknya absen atau tidak, untuk mendukung program praktikum, ONSCHOOL juga menghadirkan konsep Augmented Reality sehingga peserta didik dapat memperoleh gambaran nyata objek praktik yang sedang dilaksanakan, kemudian untuk menunjang kreativitas peserta didik, ONSCHOOL menghadirkan fitur lokakarya untuk anak agar bisa mencari aktivitas, mengatur kegiatan hingga mengikuti kelas atau pelatihan luar sekolah yang bernilai positif, dan yang paling diunggulkan dalam aplikasi tersebut adalah penerapan e-coin untuk siswa atau peserta didik yang berhasil menyelsaikan mis - misi yang tersedia seperti mengerjakan try out atau mengisi presensi tepat waktu yang dimana nantinya e-coin tersebut dapat digunakan untuk membeli buku yang tersedia ataupun mendapatkan soal - soal khusus dari pengembang aplikasi, produktif bukan?

Dalam proyeksi realisasinya, teknik implementasi yang diterapkan yakni dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah yang tertuang pada Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 4 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bengkulu tahun 2005-2025 serta Undang-Undang Nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, pengembang yang akan menjadi Stakeholder manajemen inovasi aplikasi, tenaga pendidik yang akan menjalani fungsi sebagai mentor dan monitor serta peserta didik yang akan menjadi sasaran utama dalam aplikasi ONSCHOOL. Aplikasi ini dapat disosialisasikan kepada Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) ataupun tenaga pendidik mata pelajaran disekolah untuk memanfaatkan adanya aplikasi ONSCHOOL

Apakah kalian penasaran?

Namun saat ini aplikasi ONSCHOOL baru selesai perampungan prototype tahap dua, harapannnya aplikasi ONSCHOOL akan dapat dirilis dalam waktu dekat dan segera diterapkan di berbagai sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline