Lihat ke Halaman Asli

Bank Central Eropa Berhasil Mengakhiri Krisis Eropa?

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menjadi tajuk berita utama dalam beberapa bulan ini, dan setelah para analis market mengatakan bahwa krisis Eropa tidak bisa dibendung, European Central Bank (ECB) tampaknya berhasil untuk menghentikan krisis eropa untuk sementara. Yang pertama adalah, penurunan suku bunga sebanyak 25 basis poin. Namun yang lebih penting adalah adanya Long Term Refinancing Operations (LTRO’s) yang memberikan pinjaman bunga ringan bagi bank-bank di Eropa yang bermasalah dengan jumlah yang besar ($645 billion). Seperti yang diberitakan Bloomberg,

“The Frankfurt-based ECB awarded 489 billion euros ($645 billion) in 1,134-day loans, the most ever in a single operation and more than economists’ median estimate of 293 billion euros in a Bloomberg News survey. The ECB said 523 banks asked for the funds, which will be lent at the average of its benchmark rate – currently 1 percent – over the period of the loans. They start tomorrow. “It was obviously an offer the banks could not refuse,” said Laurent Fransolet, head of fixed income strategy at Barclays Capital in London. “It shows the ECB is not out of ammunition and it gives banks security on liquidity for a few years. On the other hand it means banks will rely on the ECB for longer.”

Apa ini artinya krisis eropa telah berakhir? Tidak, tentu saja tidak. Penyelesaian krisis hutang dengan cara membuat hutang yang baru tidak akan pernah menyelesaikan masalah, ini hanya menundanya saja. Namun hal ini cukup memberikan waktu bagi risk asset seperti Gold, Oil, saham dan mata uang untuk melakukan recovery dari kondisi oversold beberapa bulan ini.

Meski krisis Eropa masih akan menjadi berita di halaman utama, mari kita lihat unsur potensial lain yang bisa membahayakan market saat ini.

US Stock Market

Dibawah ini adalah long term chart index S&P 500 yang pada saat ini berada pada kondisi primary bearish wave yang oleh para analis chart dipercaya mempunyai kemungkinan kuat untuk terjadi. Untuk itu para analis chart saat ini menunggu wave kedua terhenti.

*klik gambar untuk detail yang lebih jelas Dan berikut adalah index chart proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika sekarang ini yang mensupport proyeksi chart index S&P 500. Seperti terlihat di gambar, growth berada pada level “contraction warning“.

*klik gambar untuk memperbesar

Para analis market di Amerika saat ini mengharapkan adanya peningkatan pendapatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 ini. Namun, laporan-laporan ekonomi yang terjadi lebih banyak memberikan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini akan memberikan beban pada beberapa bulan kedepan.

Kesimpulan :

Meskipun dalam waktu dekat ini akan ada beberapa “risk asset” yang menguat (gold, index stock market, dan forex) , namun kita melihat adanya rambu-rambu tanda bahaya di depan mata. Volatilitas masih akan terjadi, terutama ketika short-term uptrend dari stock market dan komoditas ini akan berhenti. Seperti yang kami tulis dalam “prediksi market 2012” sebelumnya, tahun ini akan menjadi tahun yang penuh volatilitas seperti tahun sebelumnya. Sumber




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline