Lihat ke Halaman Asli

daniel tanto

melukis dengan cahaya, menulis dengan hati...

Scoopy, Terobosan Kuno dari AHM

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12942067741111065324

Terobosan Kuno dari AHM?

Terus terang selama ini produk AHM dirasa sangat berhati-hati dalam soal “bentuk”. Misalnya, Supra X PGMFI, walaupun sudah memanggul mesin injeksi (dan pertama dikelasnya) tetap saja bentuknya mirip-mirip dengan bebek lamanya. Permainan grafis dan warna saja yang sering disodorkan. Kalau soal mesin, transmisi dan lainnya, oke lah. Walaupun ada beberapa kalangan yang menyatakan lambat, tetapi menurut saya tidak juga. Sistem injeksi, bebek matik, sistem pengereman CBS, dan beberapa inovasi lain, sepertinya sudah menjawab seberapa jauh AHM berusaha maju.

[caption id="attachment_83385" align="aligncenter" width="500" caption="klasik, berkelas"]

1294206837359479823

[/caption]

Pada mid 2010 saya mendengar akan diluncurkannnya Honda Scoopy. Bentuk dan rupanya saya sudah intip di internet, karena sudah diedarkan di Thailand. Pertama mendengar kabarnya, saya sempat pesimis. YMKI saja, yang sering melakukan terobosan berani (terobosan paling berani Yamaha Indonesia adalah merakit Mio di Indonesia. Pada waktu itu proyek matik awal mereka Nouvo, bisa dianggap gagal) tidak mau membawa Yamaha matik retro klasiknya masuk ke pasar Indonesia. Padahal Yamaha Fino (mesin sama dengan Mio) yang berbentuk retro klasik sudah lama beredar di Thailand. Tampaknya YMKI sendiri pesimis terhadap pasarnya di Indonesia. Sehingga memilih main aman saja. Justru importir umumlah yang kemudian memasuki segmen ini. Yamaha Fino dijual seharga Rp. 20 jutaan, walaupun seharga motor sport 200cc tetapi ada beberapan kalangan yang tetap membelinya. Saya berpikir jika AHM memang “berani” merakit Scoopy di Indonesia. Inilah terobosan mode terbesarnya setelah membawa motor aneh, bebek sport CS1. Setelah tidak ada satupun pabrikan motor Jepang berani merakit satu modelpun motor bergaya retro klasik (kuno) di Indonesia.

[caption id="attachment_83386" align="aligncenter" width="500" caption="cukup gagah,untuk ukuran skutik"]

12942070121581963116

[/caption]

Akhirnya akhir tahun ini, setelah inden sebegitu lama, kami berhasil membawa pulang si Scoopy. Kebetulan saya memang penggemar skuter, dari Yamaha, Suzuki, Sanex, sampai Vespa. Khusus Honda belum pernah terpikirkan untuk membelinya. Terus terang, model dari 2 kakak Scoopy baik Vario maupun Beat, tidak berhasil memancing selera kami. Ketika pertama kali sampai di rumah, yang saya perhatikan adalah detailnya. Saya merasa puas dengan perakitan dan pembuatannya. Baut, sambungan body, sampai sticker, diletakkan dengan presisi. Pengkabelan sangat rapi. Pemasangan ban sampai pemberian fat (pelumas padat) tidak serampangan. Semua terpasang dengan sebagaimana mestinya dan tanpa cacat baut maupun goresan body.

[caption id="attachment_83387" align="aligncenter" width="300" caption="lampu depan, tipe kristal modern tetapi bentuk oval klasik"]

12942074041246166718

[/caption]

Saya memandangi bentuk bodynya. Pinggul yang tidak terlalu lebar, kurva body didominasi bentuk lengkung, dan grafis sangat mendukung penampilan retronya. Tampaknya semua sudah dipikirkan mendalam. Sehingga bentuk spion, jok, tuas panel, speedometer, dan lainnya memang mecerminkan skuter klasik. Hanya pada lampu depan dan belakang, kunci dan suspensi, tidak dapat menipu bentuk modernnya. Saya merasa ini adalah kesengajaan. Dalam sebuah motor retro tetap harus mengusung sesuatu bumbu modern. Bahkan lampu senja dari Scoopy berbentuk lampu projector ala mobil dan motor era 2010.

[caption id="attachment_83388" align="aligncenter" width="300" caption="visor speedometer, kadang suka berbunyi sendiri"]

12942075041816738426

[/caption]

Menghidupkan mesin, saya mendengar bunyi halus disertai desingan. Starter tidak sekasar Vario, tetapi tetap tidak bisa dianggap halus. Autochoke yang menaikkan RPM mesin secara otomatis ketika mesin dingin, segera bekerja, mesin naik putaran otomatis, dan ketika suhu mesin sudah memadai, maka RPM mesin kembali ke posisi rendah, sekitar 1.500 RPM.

[caption id="attachment_83390" align="aligncenter" width="300" caption="kemudi, dan panel kontrol"]

1294207595801231373

[/caption]

Menaiki motor ini, yang pertama saya rasakan adalah jok. Agak keras, tetapi lama-kelamaan saya terbiasa. Apalagi didukung shock yang lumayan empuk. Agak terlupakan kekerasan jok standardnya. Posisi tangan saya di kemudi cukup nyaman. Bukan tipe merunduk ataupun terlalu tinggi. Rake juga rapat, jadi mudah dibelokkan. Ringan. Dengan menurunkan jarak terdekat dengan tanah lebih rendar dari Beat, terasa kemudi jadi lebih stabil. Tidak seliar Beat. Tetapi tidak seberat Vario. Pendek kata pengendalian (subyektif saya) presisi, motor yang mau belok dimana kita mau belok, tanpa ngeloyor terlebih dahulu.

[caption id="attachment_83391" align="aligncenter" width="300" caption="pinggul sexy"]

12942073701369860132

[/caption]

Di sektor mesin, walaupun sama dan sebangun dengan Beat, tampaknya ada perbedaan dalam konsumsi bahan bakar. Buktinya Motor Plus Award menobatkan Scoopy sebagai skutik ter-ekonimis dalam pemakaian bahan bakar pada tahun 2010. Jika dibandingkan merek lain. Jelas Scoopy dan Beat akan menjadi teririt. Hal ini dikarenakan torsi tertingginya cukup dihandle pada 5.500 RPM, sementara lawan sekelasnya di merek lain torsi tertinggi diperoleh di 7.000 RPM. Yang jelas, saya merasakan kekuatan mesin untuk membawa bobotnya yang 94 kg termasuk pengendara (saya 68kg) tidak sengsara. Ada beberapa motor matic kelas ini yang butuh meraung-raung dahulu untuk mencapai kecepatan tertentu. Pada Scooy, semua berjalan dengan sangat priyayi. Diam, hening, melaju. Sesuai dengan bentuk retro klasiknya.

[caption id="attachment_83392" align="aligncenter" width="300" caption="pijakan pembonceng"]

1294207741848641005

[/caption]

Selagi melaju saya mecoba melirik speedometer, fuel meter, lampu-lampu, semua mudah dilihat. Tetapi ketika saya hendak menarik tuas sein, ternyata letaknnya tidak biasa. Tombol klakson di tengah, sein malah di paling bawah. Jadi sewaktu belum terbiasa, saya sering keliru memencet klakson ketika hendak mematikan sein. Spion bulat gaya tempoe doeloe ternyata cukup informatif. Berfungsi, tidak sekedar pajangan saja. Ketika saya mecoba membawanya sampai ke batas, ternyata mencapai kecepatan sekitar 105km/jam, dalam kondisi angin normal dan jalanan datar. Setelah hampir 1.000km saya lalui dengan Scoopy saya menganggap motor ini paling nyaman dan ekonomis jika dikendarai di kecepatan 60-80km/jam. Lebih dari itu, getaran mesin dan guncangan jalan mulai membuat kesemutan di tangan jika dikendarai diatas 1jam.

[caption id="attachment_83393" align="aligncenter" width="300" caption="suspensi belakang bertutup pada tangkai hidroliknya, demi keawetan dan estetika"]

12942078141998683778

[/caption] [caption id="attachment_83394" align="aligncenter" width="300" caption="kantong depan, lumayan lebar, bisa dipakai menaruh sarung tangan dan perlengkapan berkendara lainnya"]

1294207890182036784

[/caption]

Kesan saya setelah membawa si Scoopy sejauh kurang lebih 1.000km adalah:

POSITIF:

1.Motor yang menarik. Mengingat selalu saja ada orang (terutama anak-anak) mengerumuni disekeliling Scoopy ketika diparkir.

2.Skuter matik yang lumayan ekonomis dalam harga beli maupun konsumsi bahan bakar.

3.Presisi, banyak kali saya melakukan manuver pengereman maupun pembelokan mendadak tetapi belum pernah dikecewakan oleh Scoopy.

4.Responsif, tidak terlalu berteriak-teriak mesinnya seperti skutik sekelasnya.

NEGATIF:

1.Bagasi sangat terbatas, hanya bisa bawa matel hujan dan kunci busi. Saya biasa bawa Yamaha Nouvo sebelumnya, jadi kalau pas bawaan banyak, saya menyerah dan memakai Nouvo saya lagi. Dimana laptop sampai helm bisa masuk bagasinya.

2.Jok lumayan keras. Walaupun saya sebal dengan jok Suzuki Skywave yang empuk banget sampai serasa “geyal-geyol”, tetapi jok Scoopy tetap kurang empuk juga.

3.Mini windshield/visor speedometer, suka bunyi sendiri, kurang jelas, walau pelan, tetapi kadang terasa menganggu.

4.Agak terlalu berat bobot kosongnya, jika dipakai wanita, seharusnya bisa seberat beat saja (89,3kg) atau malah lebih ringan lagi.

[caption id="attachment_83395" align="aligncenter" width="300" caption="tuas rem kiri/belakang, dilengkapi "]

1294207673849725384

[/caption]

Selain itu? Tidak ada masalah, saya sangat menyukainya. Bahkan saya tambah menyukainya karena layanan bengkel AHASS yang selalu mencuci motor ini setelah diservice, dan ini belum pernah saya alami selama saya memakai motor merek jepang lainnya.

CATATAN:

Saya 100% tidak ada hubungan apapaun dengan AHM maupun AHASS. Motor yang saya review adalah milik pribadi dan bukan pinjaman dari pabrikan maupun dealer, supaya tidak ada distorsi kesan dan pesan dalam artikel ini.

Fitur-fitur lain, masih banyak dibawa oleh Scoopy, saya akan terangkan satu per satu melalui foto-foto dibawah ini:

[caption id="attachment_83396" align="aligncenter" width="300" caption="spion, bulat, klasik, dan berfungsi dengan baik"]

12942081121561743897

[/caption] [caption id="attachment_83397" align="aligncenter" width="300" caption="lampu senja, berbentuk proyektor, berwarna kebiruan, sayang walaupun sudah diganti menjadi 5watt tetap kurang kerang."]

12942079001912879883

[/caption]

12942083091625118259

[caption id="attachment_83400" align="aligncenter" width="300" caption="lampu belakang, berbohlam 2, oval sesuai kurva body"]

12942081821655862855

[/caption] [caption id="attachment_83401" align="aligncenter" width="300" caption="emblem krom, memperkuat gaya retro klasik"]

12942085731285626642

[/caption] [caption id="attachment_83402" align="aligncenter" width="300" caption="CVT (sistem transmisi daya) sama sebangun dengan Beat"]

1294208633336815722

[/caption] [caption id="attachment_83403" align="aligncenter" width="300" caption="salah satu favorit saya: speedometer nan klasik"]

12942087021471884746

[/caption] [caption id="attachment_83404" align="aligncenter" width="300" caption="mesin: sama dengan Beat"]

12942087641059657214

[/caption] [caption id="attachment_83405" align="aligncenter" width="300" caption="pengaman panas knalpot"]

12942088151763264031

[/caption] [caption id="attachment_83406" align="aligncenter" width="300" caption="gantungan barang, cukup fungsional"]

12942088621902607008

[/caption] [caption id="attachment_83407" align="aligncenter" width="300" caption="kunci jok belakang, sayang belum menyatu dengan sistem kunci depan"]

1294208903808429421

[/caption] [caption id="attachment_83408" align="aligncenter" width="300" caption="pengaman pengisian bensin, bensin yang luber dari tangki ketika kepenuhan, akan dibuang ke bawah. Inovasi yang menarik dan fungsional."]

12942089661741762801

[/caption] [caption id="attachment_83409" align="aligncenter" width="300" caption="bagasi dilengkapi dengan tutup pengaman"]

12942090411914209356

[/caption] [caption id="attachment_83410" align="aligncenter" width="300" caption="bagasi mungil, cukup untuk jas hujan dan sedikit peralatan"]

1294209084816244613

[/caption] [caption id="attachment_83411" align="aligncenter" width="300" caption="luasan dek depan, cukup nyaman untuk orang berukuran sepatu sampai 43."]

12942091421642662258

[/caption] [caption id="attachment_83412" align="aligncenter" width="300" caption="side stand switch-mengamankan mesin supaya tidak hidup jika standar samping masih dalam posisi turun."]

12942088872107375943

[/caption] [caption id="attachment_83413" align="aligncenter" width="300" caption="cakram depan dan velg, cukup serasi dengan temanya"]

12942089732136158874

[/caption] [caption id="attachment_83416" align="aligncenter" width="300" caption="jok, walaupun agak keras, tetapi sangat bagus estetikanya."]

1294209029774498493

[/caption]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline