Lihat ke Halaman Asli

“Genderang Perang Sudah Berkumandang”

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Judul ini dipinjam dari artikel di harian Tribun Timur (terbit di Makassar) hari ini tanggal 8/1-2012 tentang dimulainya “perang” dalam pilkada gubernur Sulsel. Dua kandidat yang sangat menonjol menjadi kandidat kuat cagub untuk periode mendatang yaitu Syahrul Yasin Limpo atau SYL dan Ilham Arief Sirajuddin alias IAS atau Aco. SYL adalah gubernur saat ini, Aco adalah walikota Makassar. Siapa yang paling berpeluang menang? Semua orang hanya bisa memprediksi dan itu tentunya akan ditentukan dengan faktor kunci yang akan saya uraikan. Harap diingat keduanya populer, muda, punya basis akar pendukung yang kuat dan fanatik, dan pandai membawa Makassar dan Sulsel menjadi diperhitungkan secara nasional dan internasional. Hanya kandidat harus memperhatikan hal-hal berikut:

Pertama, siapa pilihan cagub mereka? Ini akan menentukan, karena sudah ada pengalaman sejarah di mana Amin Syam cagub yang lalu, kalah karena wakil yang diajak tidak diterima masyarakat minoritas. Dan sejarah ini jangan dianggap sepele. Kalau cagubnya tidak bisa diterima kelompok tertentu, maka prinsipnya harus kerja keras meyakinkan atau cari calon lain.

Kedua, hati-hati dengan calo politik. Di situasi begini tiba-tiba banyak simpatisan dan relawan mulai muncul. Baliho dipasang di mana-mana dari simpatisan. Mobil pribadi pun rela dicat dengan kandidat dukungannya. Yang paling banyak muncul adalah “Don’t Stop Komandan” untuk SYL dan “Semangat Baru Sulsel” untuk Aco. Tiba-tiba akan banyak tokoh, termasuk rohaniwan mulai mengaku punya massa dan bergerilya mendekati kandidat. Ujung-ujungnya minta sumbangan bagi yang main murahan. Namun ada yang berani kasih modal dulu nanti hitung-hitungannya setelah terpilih. Saya kadang geli ada yang datang mengaku rohaniwan yang akan mendukung kandidat, tapi tujuannya adalah fulus. Banyak yang rame-rame mengaku tokoh. Cagub harus membentuk tim, dan menyeleksi siapa yang melamar mau jadi relawan. Bahkan kandidat harus terjun mengidentifikasi mana yang benar-benar tokoh dan memiliki komitmen benar dan bukan duit! Kalau tidak, kandidat akan tertipu mentah-mentah.

Ketiga, tunjukkan prestasi di tahun 2012 ini. Faktor penentu pilihan adalah juga prestasi apa yang ditunjukkan di akhir periode jabatan. Bagi SYL harus membuktikan diri menjadikan Sulsel lebih baik dari hari ini. Jangan sibuk berwacana menjadi kota dunia, tapi traffic light di jalan mulut Bandara Sultan Hasanuddin saja sudah lama tidak berfungsi. Jalan-jalan provinsi tidak selesai-selesai, proyek Losari kelihatan tidak ada kemajuan dan meninggalkan kejorokan kota. Untuk Aco, PR soal kebersihan, maintenance jalan, penataan dan penghijauan kota menjadi masalah yang belum terselesaikan. Andai saja Adipura diraih tahun ini, itu pasti akan mengangkat citranya. Safari ke daerah-daerah untuk cari dukungan adalah sah-sah saja. Cuma jangan lupa prestasi kandidat ditunggu menjelang pemilihan gubernur ini.

Kali ini pemilihan gubernur akan ketat, namun mudah-mudahan akan berjalan aman. Saya sendiri akan mencoba kali ini netral dan tidak memberi dukungan ke salah satunya. Jika pemilhan 2007 lalu saya mendukung salah satu kandidat dengan mengundangnya ke kampus kami, maka kali kita cukup mendoakan supaya akan berlangsung dengan baik dan saya berharap yang terbaik akan menang untuk kemajuan Sulsel dan stabilitas politik nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline