Lihat ke Halaman Asli

Jalan Terjal Melanjutkan Studi Demi Menjadi Akademisi

Diperbarui: 19 Desember 2022   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tahun 2021-2022 adalah tahun-tahun terburuk bagi saya dimana saya sama sekali belum mendapatkan pekerjaan, ini memang kesalahan saya ketika saya waktu kuliah  memanfaatkan waktu untuk magang atau pengalaman kerja supaya bisa kerja di beberapa perusahaan. 

Waktu itu saya mempunyai harapan menjadi penyidik pembantu di kepolisian namun naas saya gagal di pemeriksaan kesehatan dua, setelah saya gagal dari kesehatan dua saya mulai berbicara dengan kedua orang tua saya untuk membehel gigi saya namun kakak kandung saya menolak keras tentang rencana behel gigi saya dan setelah penolakan itu saya tidak lagi mengejar impian saya menjadi penyidik pembantu kepolisian. 

Pada saat itu paman saya (adik dari ibu saya) menelpon saya tentang masa depan saya kedepan, kebetulan paman saya memberi saran kepada saya untuk melanjutkan studi S2 (Magister) di Universitas Ind0nesia. 

Berbulan bulan saya latihan soal dan rela saya kursus TOEFL demi melanjutkan S2 hingga akhirnya di bulan september tanggal 27 adalah pembukaan Program Pascasarjana Universitas Indonesia namun sayang jurusan yang sesuai dengan basic saya yaitu Sistem Peradilan dan Pidana belum ada, dan  semangat saya sempet runtuh pada saat itu.

Jujur saja saya masih menganggur dan saya selalu dirumah,kegiatan saya dirumah paling tidak saya membantu pekerjaan orangtua saya seperti biasanya. 

Saya dirumah benar-benar tidak tahu lagi apa yang saya lakukan, dan hanya bisa melihat teman teman maupun senior kuliah saya sudah pada bekerja. Ketika itu kakak saya memberi saran kepada saya untuk mengikuti kerja bersama paman saya di Jakarta agar ada pengalaman kerja saya disana. 

Sesampainya saya di Jakarta saya selalu ikut dengan paman saya ke lapangan, tentu pekerjaan yang ditekuni paman saya akui kurang pas bagi saya namun mau tidak mau harus saya ikuti. 

Awalnya memang tidak terbiasa waktu pertama kali datang tetapi bagaimanapun tetap harus saya ikuti ya walaupun tidak cocok bagi saya karena bidang pekerjaan ini adalah bidang konstruksi kecuali menyangkut tentang hukum masih saya ikuti. 

Selama saya mengikuti pekerjaan paman saya impian saya ingin menjadi seorang akademisi tidak akan hilang walaupun saya terkadang saya tidak punya waktu mengerjakan soal tes2 masuk pascasarjana UI (SIMAK) namun saya masih punya niat untuk itu. 

Inilah realita yang harus saya terima dan memang murni saya melakukan kesalahan atau kesalahan dalam mencuri start saat saya kuliah, pesan saya kepada adik2 saya yang masih kuliah,  di masa masa kuliah saran saya kalian mau tidak mau harus magang karena mencari pekerjaan di sepuluh tahun kedepan akan semakin sulit. Mudah-mudahan teman-teman saya masih kuliah tidak bernasib sama dengan saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline