Kehadiran anak dalam keluarga bagi pasangan akan sangat menyenangkan apalagi bila hal tersebut sudah sangat lama dinanti-nantikan. Tentu ada banyak harapan bagi si anak yang baru lahir tersebut. Bisa saja lahirnya anak tersebut akan menjadi pewaris harta benda orang tuanya, atau juga bisa menjadi teman kelak bagi orang tuanya atau orangtuanya sudah menaruh "beban" di pundak anaknya supaya suatu saat anak tersebut akan memelihara mereka di masa tua dan sebagainya.
Namun juga perlu diingat bahwa ini juga merupakan kepercayaan dari Tuhan. Anak tersebut merupakan milik Tuhan yang dititipkan pada orangtua tersebut supaya dididik dengan benar. Ada banyak hal yang bisa dilakukan orangtua dalam merawat dan mendidik anaknya. Namun ada satu tugas yang pertama yang menjadi tanggungjawab bagi orangtua yang telah percaya dan ini sangat penting.
Tugas itu adalah PENDAMAIAN. Para orangtua yang telah percaya tentu menyadari bahwa anak yang dilahirkan itu berdosa dan itu kelak akan dibuktikan dengan kemampuannya untuk berbuat dosa. Bila demikian maka otomatis anak tersebut sebagaimana semua manusia di dunia menjadi musuh Allah. Maka anak tersebut terancam hukuman kekal.
Bagaimanapun kondisi anak tersebut tetap membutuhkan pendamaian dengan Tuhan, termasuk anak Autis atau berkebutuhan khusus lainnya. Karena semua manusia berdosa dan Tuhan mengasihi dan sudah berkorban untuk semua manusia. Dua anak saya tahu kapan mereka berdamai dengan Tuhannya. Mereka tahu bahwa mereka orang berdosa dan membutuhkan keselamatan. Anak nomer dua bahkan suatu hari menangis dan minta maminya menolongnya berdamai dengan Tuhan karena saat itu dia sedang sakit dan ia kuatir kalau dia nanti meninggal sebelum berdamai dengan Tuhan. Oleh karena itu tugas orangtua yang pertama dan penting di sini adalah mendamaikan anaknya dengan Tuhan penciptanya. Apa yang dapat dilakukan? 1. Mendoakan terus menerus sampai hal tersebut terjadi dan yakini bahwa Tuhan akan mendengar karena itu kehendakNya 2. Selalu mengusahakan menjelaskan cerita kasih Tuhan dan penebusanNya baik melalui cerita atau langsung ngomong memberitahukan tahap demi tahap 3. Memberi kesaksian hidup kita yang baik supaya kita tidak kedapatan munafik 4. Tidak apa-apa kelak diulang lagi bila semua keberadaannya sudah lengkap. yang penting mulai dan lakukan, nanti Tuhan akan melengkapinya 5. Menyadari bila telah selesai anak tersebut didamaikan dengan Tuhan, bukan berarti tugas sebagai orangtua yang merawat dan mendidik telah selesai, justru kita makin serius melakukannya. Bila anak-anak dari orangtua yang telah percaya tidak berdamai dengan Tuhan, maka sia-sialah punya anak karena kelak tidak akan berjumpa lagi. Mari kita laksanakan tugas mulia ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H