Lihat ke Halaman Asli

Satu Renungan di Malam Ini

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo. Udah lama saya gak nulis di kompasiana. Selama menghilang ternyata banyak sekali kejadian yang memberikan banyak pelajaran hidup buat saya secara pribadi. Daripada saya malam ini ikut-ikutan nulis tentang situasi politik di negeri kita tercinta ini yang semakin seru, mendingan nulis pengalaman pribadi aja kan. Hehe

Tiga Minggu Menjelang Lebaran

Saya di minggu ini akhirnya harus menerima fakta bahwa bisnis yang saya rintis sejak bulan Februari 2014 ini dan sudah sempat memberikan harapan dan hasil yang menjanjikan ternyata harus bangkrut (atau setidaknya hampir bangkrut). Penyebabnya ada beberapa, tapi yang jelas modal saya dan rekan saya habis karena pelanggan kami melalui broker-broker mereka tidak menepati janji untuk membayar utang tepat pada waktunya.

Yah, sejujurnya bahkan karena pengawasan yang saya lakukan tidak ketat pada titik ini saya gak tau kenyataannya seperti apa. Itu barang yang dijual (melalui karyawan bisnis saya) itu sebetulnya betulan dijual atau nggak, betul gak si pelanggan atau brokernya bayarnya tempo alias utang. Wallahu’alam deh.

Dua Minggu Menjelang Lebaran

Di minggu ini saya dapat kabar mengejutkan sekaligus menyedihkan dari teman seperjuangan saya semasa kuliah dan bahkan sampai sekarang. Yup, teman saya didiagnosis mengalami gagal ginjal. Beneran gak bisa disangka karena dia masih muda dan sebelumnya sehat wal’afiat

10 Hari Menjelang Lebaran

10 hari terakhir (nggak seluruhnya sih) Ramadhan kemaren berkesan banget buat saya. Alhamdulillah saya bisa pergi keliling masjid untuk itikaf. Alhamdulillah juga saya dapet teman itikaf yang setia banget yang dulunya adalah teman satu kelas saya di SMA.

Lebaran

Lebaran tahun ini adalah salah satu yang paling lengkap buat saya. Tahun ini saya sekeluarga mudik dan di kampung halaman bisa berkumpul full team karena semua saudara yang merantau mudik juga.

Seminggu Pasca Lebaran

Pada minggu ini saya dipusingkan dengan salah satu rencana pelibatan saya dalam tim yang akan ditugaskan untuk dinas ke luar negeri. Mungkin orang lain akan senang dengan penugasan semacam ini, tapi buat saya ini beneran merupakan beban. Maklum, saya sendiri tidak suka saat anggota DPR atau pegawai di lingkungan pemerintahan lainnya dinas ke luar negeri. Bukannya tidak bermanfaat, tapi lebih karena manfaatnya tidak sebanding dengan ongkosnya (saya sendiri udah pernah soalnya). Lagipula, selalu ada motif tambahan untuk penugasan semacam ini. Entah buat kesejahteraan pegawai lah, penghargaan lah. Yah pokoknya saya yakin bikin malu lah kalo melihat kondisi masyarakat Indonesia yang kurang beruntung sedangkan ada pegawai pemerintahan pergi dinas ke luar negeri.

Nah, pusingnya saya adalah karena menolak penugasan itu bukanlah hal yang mudah. Mungkin kalo bos saya orangnya jahat saya akan lebih enak untuk membangkang, tapi masalahnya adalah bos saya itu baik banget. Rasanya jadi gimana begitu.

Tunggakan Tagihan Kuliah 1 Semester

Yang ini agak memalukan memang, tapi harus diakui bahwa saya menunda membayar uang kuliah selama 1 semester. Alhamdulillah, bukannya gak mau bayar atau tak mampu, tapi lebih karena entah kenapa kemarin kemarin malas saja bayarnya. Keputusan menunda membayar kewajiban ini saya sesali sekarang karena jadi berat ya rasanya bayar ditumpuk begitu.

Curhatan Teman

Kalau di atas saya gak bayar uang kuliah karena alasan yang gak jelas, gak berapa lama setelahnya saya diberi kesempatan untuk mendengarkan kisah hidup salah seorang teman saya yang sedang menganggur karena keluar dari pekerjaannya dan bisnisnya juga sedang kurang lancar. Hasilnya adalah keuangan pribadi dia terganggu dan bayar kuliah jadi tidak memungkinkan. Sedih sekali saya mendengarnya. Ada lagi satu orang teman saya yang gagal dapat pekerjaan karena keduluan orang lain. Padahal dia sudah berharap banget loh. Jadinya sekarang dia tidak ada penghasilan.

Berakhirnya Kisah Kasih

Kalau yang satu ini saya lagi yang mengalami. Hubungan saya dan seorang wanita yang saya kagumi terpaksa harus berakhir. Memang sih sudah setengah tahun ini saya dan dia harus LDR Jakarta-Korea Selatan.  Buat seorang laki-laki mungkin hubungan LDR seperti ini tidak terlalu masalah (setidaknya saya merasa begitu), tapi ternyata bagi wanita hubungan LDR benar-benar menyiksa ya (paling tidak dia merasa begitu). Yah, intinya hubungan yang sudah kami perjuangkan ini tampaknya harus terhenti entah sementara atau seterusnya.

Konklusi

Alhamdulillah, setelah apa yang saya alami atau lihat belakangan ini banyak sekali memberikan pelajaran dan pengalaman. Sepertinya memang saya baru saja menyelesaikan beberapa bab dalam kehidupan saya dan sudah saatnya memulai bab lainnya. Satu pelajaran yang sayaambil juga adalah bahwa mari kita syukuri apa yang kita miliki dan mari kita perjuangkan nilai-nilai yang kita yakini.

Nasihat untuk saya sendiri:

sebelum mengeluhkan rasa lelah fisik yang ada, kita harus ingat bahwa di luar sana ada orang lain yang bahkan merindukan rasa lelah dari beraktivitas. Ya, mereka tidak lagi bisa beraktivitas seperti kita yang masih diberikan sehat oleh Allah.

Sebelum mengeluhkan rezeki ada pada kita, mari kita ingat bahwa di luar sana ada orang lain yang bahkan belum diturunkan rezekinya oleh Allah padahal mereka sedang membutuhkannya.

Buat saya yang seorang trader saham. Hidup itu seperti pergerakan harga saham. Saham-saham yang berfundamental baik akan bergerak dengan wajar (tidak digoreng bandar) dan bergerak dalam pola naik turun yang dapat diprediksi. Dalam jangka panjang akan terus naik ke atas dan semakin mahal, meskipun dalam jangka pendek akan bergerak fluktuatif naik dan turun. Hehehe. Gak tau deh pas apa nggak perumpamaan di atas. Intinya begitu deh.

PS: saya akhirnya gak ikut perjalanan dinas ke luar negeri tersebut di atas. J

PPS: saya akhirnya merintis bisnis baru lagi di bidang yang lain. Insya Allah lebih baik dari yang sudah bangkrut sebagaimana tertulis di atas. J

PPPS: saya semakin rajin belakangan ini. Lebih sedikit waktu terbuang dan lebih produktif lagi dalam mengejar cita-cita. J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline