Hari Raya adalah waktu yang penuh dengan kebahagiaan. Ini menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga, berbagi kebahagiaan, dan tentu saja, berbelanja.
Tidak jarang, menjelang hari raya, banyak orang yang tergoda untuk membeli barang-barang yang tidak direncanakan. Alasannya, hanya karena diskon besar-besaran atau pengaruh dari lingkungan sekitar.
Fenomena ini dikenal dengan istilah impulsive buying atau pembelian impulsif, yang dapat merugikan keuangan pribadi jika tidak dikendalikan.
Untuk itu, penting bagi kita untuk belajar menghindari impulsive buying dan berbelanja dengan bijak, terutama saat menjelang hari raya.
Apa Itu Impulsive Buying?
Impulsive buying adalah kebiasaan membeli barang tanpa perencanaan yang matang, sering kali karena dorongan emosi atau godaan dari promo yang tampak menarik.
Biasanya, pembelian ini terjadi saat seseorang merasa ingin segera memiliki barang tersebut tanpa mempertimbangkan apakah barang itu benar-benar dibutuhkan atau sesuai dengan anggaran.
Menjelang hari raya, godaan untuk membeli berbagai barang, mulai dari pakaian baru, makanan, hingga dekorasi rumah, semakin besar. Berbagai diskon dan promosi yang ditawarkan oleh pusat perbelanjaan atau platform online sering kali memperburuk kondisi ini.
Impulsive buying bisa sangat merugikan keuangan seseorang. Pada awalnya, pembelian impulsif mungkin terlihat menyenangkan karena mendapatkan barang yang diinginkan, tetapi dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat menyebabkan masalah keuangan.
Pembelian barang yang tidak dibutuhkan hanya akan menguras anggaran dan dapat memperburuk kondisi keuangan pribadi. Selain itu, impulsive buying juga sering kali menyebabkan penyesalan setelahnya, ketika kita menyadari bahwa barang yang dibeli tidak benar-benar diperlukan atau tidak sesuai dengan anggaran yang telah disiapkan.