Lihat ke Halaman Asli

Daniel Mashudi

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Mengapa Peraih Medali Perunggu Olimpiade Lebih Gembira daripada Peraih Perak?

Diperbarui: 15 Agustus 2021   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: tangkapan layar video dari akun Youtube Olympics

Sudah dua pekan berlalu. Euforia kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di partai final bulutangkis Olimpiade Tokyo masih terasa sampai sekarang. Medali emas satu-satunya bagi kontingen Indonesia di Olimpiade 2020 ini seakan menjadi kado paling indah bagi HUT kemerdekaan ke-76 Indonesia.

Beberapa hari lalu saya memutar ulang tayangan di Youtube, betapa serunya pertandingan yang berlangsung pada 2 Agustus 2021 tersebut. Di menit-menit akhir, kok yang dipukul oleh pemain Tiongkok terlihat jatuh tipis di luar garis.

Greysia/Apriyani sempat bersorak girang, namun pasangan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan mengambil challenge. Rekaman video diputar, menunjukkan kok memang jatuh di luar lapangan. Greysia/Apriyani merayakan kemenangan di sudut belakang lapangan.

Saya terus menonton tayangan, berlanjut ke penyerahan medali. Tiga pasangan putri dari Indonesia, Tiongkok, dan Korea Selatan naik ke podium dan menerima medali emas, perak, dan perunggu. Kita tentu bisa mengingat momen berikutnya. Greysia/Apriyani menangis haru saat merah putih berkibar dan Indonesia Raya berkumandang. 

Ketiga pasangan putri tersebut tetap berdiri di podium, mempersilakan para awak media mengabadikan momen. Saya tak bisa melihat ekspresi wajah mereka secara utuh, karena masker menutup hidung dan mulut.

Keenam pemain terlihat berlama-lama di podium dalam perayaan tersebut. Kemudian seorang ofisial pertandingan mendekati mereka. Sepertinya ketiga pasangan tersebut dimohon untuk segera meninggalkan podium.

Pasangan Indonesia dan Korsel masih saja berada di podium dan sepertinya tak ingin menyudahi kegembiraan yang mereka rasakan. Sementara pasangan Tiongkok bergegas meninggalkan mereka. Dari gestur tubuh, sepertinya Chen/Jia tidak begitu gembira. Meski meraih perak, pasangan dari negeri tirai bambu ini malah tidak segembira dibandingkan peraih perunggu, Kim Soyeong/Kong Heeyong.

Ada fenomena unik yang kerap terjadi di pentas Olimpiade. Olahragawan yang berhasil memenangkan medali perak umumnya tidak segembira mereka yang hanya meraih perunggu. Kok bisa, ya? Padahal peringkat kedua seharusnya lebih gembira, dibandingkan peringkat ketiga. Tentu saja,peraih medali emas adalah yang paling bergembira dari semuanya.

Fenomena ini tak hanya terjadi di cabor bulutangkis Olimpiade Tokyo.  Dan baru-baru ini ada sebuah video melintas di linimasa Facebook, yang mengungkapkan sebuah "kutukan" yang dialami peraih medali perak.

Video yang diunggah oleh akun Project Nightfall tersebut menunjukkan beberapa foto penyerahan medali. Karena momennya berlangsung sebelum pandemi, saya bisa melihat jelas ekspresi wajah dari para atlet yang tanpa mengenakan masker.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline