Lihat ke Halaman Asli

Daniel Mashudi

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Meriang, Tak Sekadar Merindukan Kasih Sayang

Diperbarui: 28 April 2020   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Orang mengenalnya dengan istilah meriang, atau demam. Ada juga yang menyebut tidak enak badan. Di Jawa, disebut dengan nggreges.

Kondisi ketika suhu tubuh berada di atas angka 38 derajat Celcius ini sering dialami banyak orang. Secara keilmuan, kondisi tersebut terjadi karena sistem kekebaan tubuh sedang berjuang melawan infeksi, bisa diakibatkan serangan virus, bakteri, atau parasit.

Penyebabnya beragam. Karenanya, cara mengatasinya juga beragam.

Pertama, meriang terjadi karena terpapar suhu dingin. Misalnya ketika kehujanan saat berada di perjalanan, berenang atau mandi terlalu lama.

Bagi pengendara sepeda motor, pasti pernah mengalami kehujanan ketika sedang di tengah perjalanan. Bisa saja karena hujan turun tiba-tiba sebelum kita sempat mengenakan mantel hujan atau mencari tempat berteduh.

Biasanya saat mengalami meriang seperti ini, yang saya lakukan setelah sampai di rumah yaitu mengganti pakaian dengan baju yang tebal dan hangat, minum air hangat, lalu beristirahat. Beberapa jam kemudian, badan sudah terasa enak.

Kedua, meriang karena aktivitas yang ekstrim. Misalnya hiking, naik gunung, atau lari marathon. Saya sendiri hampir selalu mengalaminya saat mengikuti lari marathon yang biasanya saya tempuh dalam waktu sekitar 7 jam. Setelah finish, biasanya otot terasa pegal dan suhu tubuh naik.

Cara mengatasinya, saya akan makan dan minum dalam jumlah yang lebih dari biasanya untuk menggantikan kalori dan cairan tubuh yang hilang. Setelah itu, istirahat (tidur) untuk memulihkan tubuh. Usahakan kondisi tempat tidur senyaman mungkin sehingga tidurnya benar-benar berkualitas.

Ketiga, karena begadang atau kurang tidur. Bagi penggemar sepakbola, meriang seperti ini sering dialami. Banyak siaran langsung sepakbola yang ditayangkan malam atau dini hari, misalnya Piala Dunia, Liga Champion, atau Piala Eropa.

Demi menyaksikan tim dan pemain idola yang sedang bermain, kegemaran ini harus dibayar dengan mengorbankan jam-jam tidur. Alhasil, keesokan harinya jadi mengantuk dan kadang juga meriang.

Untuk meriang jenis ini, cara mengatasinya dengan mengganti jam tidur yang dipakai sebelumnya. Tentunya tidak dianjurkan tidur saat jam kerja di kantor, ya. Bisa dimarahi atasan!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline