Lihat ke Halaman Asli

Daniel Mashudi

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Pentingnya Asuransi sebagai Solusi untuk Kemapanan Kini dan Nanti

Diperbarui: 12 Desember 2018   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: lifestyle.kompas.com

Hidup memiliki ketidakkepastian, kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Ada risiko yang selalu kita hadapi dalam kehidupan, yang datang secara tiba-tiba tanpa memandang usia ataupun status kita. 

Musibah juga akan memengaruhi kondisi keuangan kita. Saat dalam masa produktif, kita bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan yang besar. Tapi pernahkan kita berpikir apa yang terjadi apabila dalam suatu keluarga kepala keluarga mengalami musibah? Oleh karena itu dalam perencanaan keluarga sangat diperlukan sekali proteksi atau perlindungan.

Sebuah acara bertema "Solusi Premium untuk Kemapanan Kini dan Nanti" diadakan oleh Manulife Indonesia bekerjasama dengan Kompasiana. Acara yang digelar di Kembang Goela, Jakarta Pusat pada tanggal 5 Desember yang lalu ini menghadirkan narasumber Pandji Harsanto (Financial Planner) dan Raymond Sung (Territory Head Manulife Indonesia).

Dalam paparan mengenai piramida perencanaan keuangan, Pandji Harsanto mengungkapkan bahwa pada tingkatan paling dasar adalah kebutuhan primer (dana darurat, dana pendidikan). Selanjutnya tingkatan di atasnya adalah perlindungan keluarga (asuransi); tabungan, deposito, obligasi, reksadana; properti, kendaraan; serta pada tingkatan paling puncak adalah warisan.

dok. pribadi

Pandji mengungkapkan perlunya memiliki dana darurat. Besar dana darurat bagi seorang yang sudah berkeluarga yaitu 6 kali pengeluaran per bulan. Dana darurat, sebaiknya disimpan terpisah dengan dana operasional sehari-hari. 

Dana darurat tersebut instrumennya bisa berupa tabungan bank, valas, logam mulia. Utamanya yang likuid atau bisa cepat cair. Dan  setiap kali dana darurat terpakai, kita perlu menggantinya kembali.

Tidak menutup kemungkinan bahwa kita juga membutuhkan hutang atau pinjaman. Untuk menjamin keuangan tetap sehat, besaran cicilan hutang atau pinjaman tersebut tidak lebih dari 30% penghasilan kita.

Sedangkan untuk investasi, kita bisa memilih beberapa instrumen seperti tabungan dan deposito, reksadana, properti, hingga asuransi. Investasi dalam bentuk asuransi memiliki perbedaan dengan bentuk lainnya seperti tabungan, deposito, atau properti. 

Investasi dalam bentuk asuransi bisa langsung dibagikan kepada ahli waris, karena nama penerima sudah dicantumkan sebelumnya dalam polis asuransi. Asuransi juga memungkinkan pemegang polis untuk menentukan kapan pencairan sesuai jangka waktu diinginkan. Asuransi menjadi solusi paling dibutuhkan saat kita menghadapi keadaan darurat seperti sakit kritis atau kematian. 

Ketika seorang kepala keluarga meninggal dan mempunyai asuransi jiwa, maka uang pertanggungan akan jatuh ke tangan ahli waris sehingga mereka bisa melanjutkan hidup mereka. Oleh karena itu, asuransi penting untuk masa depan keluarga karena menjadi solusi likuid yang bisa langsung memberikan uang tunai atau cash kepada ahli waris.

dok. pribadi

Pada kesempatan selanjutnya, Raymond Sung memaparkan solusi keuangan yang ditawarkan oleh Manulife Indonesia. Selama 33 tahun beroperasi, Manulife Indonesia telah memiliki 2,4 juta klien dan pada tahun 2017 telah menangani klaim sebesar Rp. 6,6 triliun dalam satu tahun atau Rp. 18 miliar/ hari.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline