Lihat ke Halaman Asli

Daniel Mashudi

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Saat Seorang Solo Traveler Ogah Ribet Tergoda Travel Companion yang Langsing, Cantik, dan Handal

Diperbarui: 20 September 2018   02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Sudah 7 tahun lamanya saya bergabung dengan Kompasiana, blog dengan penulis berjumlah ribuan ini. Sepanjang waktu tersebut saya menulis tidak hanya di satu kanal tertentu saja. 

Ketika saya ingin menulis tentang sesuatu hal yang didasari pengalaman pribadi atau peristiwa hangat yang tengah terjadi di masyarakat, maka saya pun menulisnya. Mulai dari topik olahraga, sosial budaya, tekno, lingkungan, traveling, kuliner, hingga politik.

Saya lebih suka membuat tulisan yang didasari pengalaman pribadi, misalnya tentang traveling. Menceritakan apa yang saya lihat, dengar atau rasa saat traveling sungguh menyenangkan. Proses menulisnya juga lancar karena sumber tulisannya adalah diri sendiri, tidak banyak melibatkan orang lain. 

Sebagian besar traveling yang saya lakukan adalah solo traveling, meski ada beberapa yang saya lakukan bersama-sama rombongan. Kisah saat saya berkunjung ke Pulau Lengkuas di Belitung yang sangat indah, menyusuri jejak sejarah di Bengkulu, atau ketika secara tidak sengaja bermalam di rumah mantan staf paspampres di Sukabumi merupakan kisah yang saya alami saat melakukan solo traveling.

dokumentasi pribadi

Melakukan solo traveling bagi saya memiliki satu alasan yang cukup sederhana, yaitu tidak ribet. Saya tak perlu banyak menyusahkan atau disusahkan oleh orang lain. Rencana perjalanan yang sudah dibuat juga sangat fleksibel, bisa berubah sewaktu-waktu.

Ketika saya berkunjung ke Lembah Harau. Seusai kunjungan tersebut saya hendak kembali ke Padang dan di perjalanan saya melihat warga setempat tengah melakukan pacu jawi. Tanpa perlu banyak berpikir saya sore itu langsung turun dari kendaraan dan berbaur dengan masyarakat menyaksikan keseruan pacu jawi tersebut. Tak mengapa bagi saya meski setelah itu saya terpaksa tiba di Padang malam hari.

Tentu akan lain ceritanya jika saya pergi dalam rombongan. Perubahan rencana seperti itu perlu dibicarakan dengan orang lain. Makin banyak orang tentunya makin banyak pendapat dan bisa makin lama mengambil keputusan. Ribet tentunya.

Karena alasan malas ribet, saya juga jarang membawa banyak perlengkapan saat traveling. Cukup satu tas ransel untuk tempat pakaian, dan satu tas kecil untuk tempat ponsel atau kamera saku. Dengan ponsel dan kamera saku inilah saya mengambil gambar selama perjalanan.

Sepulang traveling dan tiba di rumah, saya akan menceritakan kembali pengalaman tersebut di blog. Foto-foto dari ponsel dan kamera saku saya pindahkan ke laptop, kemudian saya mulai menulis kalimat demi kalimat di laptop tersebut.

Saya jarang membawa laptop saat traveling. Alasannya karena saya tidak mau laptop yang lumayan berat dan makan tempat tersebut mengurangi kenyamanan. Apalagi jika terjadi suatu masalah yang bisa membuat laptop jatuh, pasti jadi ribet. Karena berat, makan tempat dan ribet itulah maka laptop hampir tidak pernah saya bawa traveling.

Bagaimana jika ada laptop yang ringan dan tidak makan tempat?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline