Lihat ke Halaman Asli

Daniel Mashudi

TERVERIFIKASI

Kompasianer

"Searching", Film Menarik dengan Sudut Pandang Unik

Diperbarui: 11 September 2018   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: deadline.com

Film "Searching" ini saya tonton di bioskop kemarin sore dan menurut saya memang unik. Disutradarai oleh Aneesh Changanty, film ini berbeda dari film bergenre thriller lainnya. 

Seperti biasa sebelum film utama dimulai, layar bioskop akan menampilkan iklan cuplikan beberapa film lain yang akan tayang di waktu-waktu mendatang. Ruangan bioskop temaram dengan beberapa lampu redup yang masih menyala.

Dan tibalah waktu dimulainya film utama, yaitu film Searching ini. Semua lampu dimatikan dan ruangan biskop gulita. Pada layar bioskop kemudian muncul tampilan desktop komputer dengan cursor anak panah di salah satu sudut layar.

Saya pikir ada sedikit kendala yang dialami oleh operator bioskop. Rupanya perkiraan saya salah. Tampilan desktop komputer tersebut memang bagian dari film dan sekaligus membawa penonton masuk dalam visualisasi yang tak terduga.

Visualisasi yang 'lain dari pada yang lain' menjadi daya tarik utama film berdurasi 102 menit ini. Saya katakan 'lain dari pada yang lain' karena alur cerita Searching dipaparkan melalui sudut pandang (POV) layar komputer, smartphone, dan cctv.

Jalan Cerita

Fim berkisah tentang keluarga dari ras Asia Timur yang hidup di AS. David dan Pamela Kim adalah pasangan suami istri yang memiliki hobi membuat video. Kisah-kisah kehidupan mereka ditampilkan seperti saat kita meng-klik atau membuka folder dan file di komputer, lalu terlihatlah tayangan video.

David dan Pamela memiliki putri semata wayang bernama Margot Kim. Margot juga dikenalkan internet sejak usia dini. Aktivitas keseharian keluarga ini direkam dan disimpan dalam file digital. 

Layaknya kehidupan masyarakat modern saat ini, keluarga Kim mengabadikan setiap momen melalui video maupun foto. Hari pertama Margot masuk TK, belajar piano, hingga masuk SMA terekam dan tersimpan dengan baik. 

Dalam berkomunikasi, mereka sering menggunakan chatting dan panggilan video. Kesan kehidupan keluarga di era digital inilah yang disampaikan oleh film ini kepada para penonton.

Dikisahkan selanjutnya bahwa Pamela Kim mengalami sebuah penyakit yang akhirnya membuatnya meninggal. David Kim menjadi single father yang merawat dan membesarkan putrinya, Margot Kim, seorang diri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline