Lihat ke Halaman Asli

Daniel Mashudi

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Sayangi Generasi Penerus Bangsa dengan Deteksi Dini Hepatitis

Diperbarui: 31 Juli 2018   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: www.eduasistent.ro

Hari Hepatitis Sedunia (HHS) diperingati setiap tanggal 28 Juli setiap tahunnya, dan tahun 2018 ini memasuki peringatan ke-9. Berkenaan dengan peringatan HHS tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada hari Jumat 27 Juli 2018 yang lalu mengundang para blogger untuk menghadiri talkshow yang membahas hepatitis.

Narasumber pada acara tersebut adalah dr. Wiendra Waworuntu, M. Kes. selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular Langsung Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dan Dr. dr. Andri Sanityoso, SpPD-KEGH selaku Sekretaris Jenderal PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI).

Apa itu Hepatitis?

Saat mendengar kata 'hepatitis', maka orang awam akan menggambarkannya sebagai penyakit kuning dengan ciri-ciri terlihatnya warna kuning pada mata, lidah, dan kulit tubuh penderitanya. Gambaran tersebut tidaklah salah, namun hepatitis sebenarnya tidak hanya mencakup penyakit kuning saja.

Hepatitis (hepar- artinya hati dan -itis artinya radang) adalah peradangan yang terjadi pada hati, merupakan masalah kesehatan dunia yang serius termasuk di Indonesia. Penyakit ini berpotensi menimbulkan dampak morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak.

Penyakit hepatitis adalah penyakit kronis dan dikenal sebagai silent killer. Banyak di antara kita yang baru menyadari terinfeksi Hepatitis setelah berada pada tahap lanjut atau kronis, bahkan pada saat sudah terjadi sirosis dan kanker hati. 

Temu blogger di Kemenkes RI (dokumen pribadi)

Jenis-jenis Hepatitis

Pemyakit Hepatitis terdiri dari Hepatitis A, B, C, D, dan E yang disebabkan oleh virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. Cara penularanya melalui kotoran dan mulut (Hepatitis A dan E) dan kontak cairan tubuh (Hepatitis B, C, dan D). Antara Hepatitis yang satu dengan lainnya tidak ada kaitannya, karena disebabkan oleh virus yang berbeda. Jadi jika selama ini ada anggapan bahwa Hepatitis A, B, C, D, dan E adalah tahap atau perjalanan orang terkena Hepatitis, maka anggapan ini tidak benar.

Hepatitis A disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA) dan penularannya melalui makanan atau minuman yang tercemar virus yang berasal dari tinja penderita. Gejalanya yaitu demam, lemas atau lesu, nafsu makan berkurang, mual dan muntah, nyeri pada perut bagian kanan atas, air kencing berwarna teh, dan warna kekuningan pada mata dan kulit.

Gejala muncul 15-50 hari (rata-rata 28 hari) setelah mengonsumsi makanan yang tercemar VHA. Makin muda usia penderita, maka gejala yang muncul umumnya tidak khas atau kadang tidak menunjukkan gejala.

Tidak ada pengobatan khusus untuk Hepatitis A, pengobatan yang dilakukan hanya bersifat simptomatis dan menjaga keseimbangan nutrisi. Sedangkan untuk pencegahannya yaitu dengan menjaga makanan dan minuman terhindar dari VHA (misalnya dengan memasak sampai mendidih dengan air bersih sebelum dimakan); membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (misalnya mencuci tangan dengan sabun dan air mengair, buang air besar pada jamban yang memenuhi syarat kesehatan); dan pemberian imunisasi Hepatitis A.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline