[caption id="attachment_276828" align="aligncenter" width="640" caption="* dok. pribadi"][/caption] jajar gunung api menggeliat di gugus nusa di sanalah muasal jiwaku dihembus. dicipta dalam pijar suci api abadi di rahim kepundan sakral lalu lahirlah ragaku dalam timangan pertiwi disusuinya aku oleh setiap gemah-ripah ladang-sawah subur. laut-samudera kaya kanak-kanakku adalah merdu lagu didendang gembala berseruling bambu gemulai serimpi juga rancak saman lihatlah halaman bermainku di bentang laut biru, bukit ngarai hijau bermandi hangat matahari aku menikmati cinta masa muda seanggun cendrawasih di rimba timur seelok pinisi di negeri para daeng o nusantaraku engkau yang dilirik setiap saudagar asing engkau yang membuat cemburu negeri-negeri lain o nusantaraku ini ikrar setiaku untuk mencintaimu menjaga utuh kedaulatanmu hingga nanti saatku tiba ketika aku menua di redup senja lalu kembali ke haribaan sang baka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H