Lihat ke Halaman Asli

Daniel Mashudi

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Valentine Sudah Lewat

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Februari. Wah, ini bulan yang istimewa. Sebenarnya sih bagi kami Februari sama saja dengan sebelas bulan lainnya. Manusia saja yang menjadikan kami, buah-buah apel, lebih istimewa di bulan pendek ini. Tapi sayangnya keistimewaan itu hanya terjadi di pertengahan bulan. Valentine's Day, itu menurut para manusia. Kalau sudah lewat ke akhir bulan seperti sekarang, ya tidak istimewa lagi.

Saat ini umurku sudah cukup matang. Penampilanku ranum dan merah menyala, rasa buahku pun sudah manis segar. Namun sayang, harapanku agar aku bisa terpilih oleh manusia untuk dijadikan sesuatu yang istimewa di Valentine's Day yang lalu tidak terjadi. Aku masih terpajang manis di toko buah saat ini, menunggu pembeli. Tapi sudahlah, toh ada apel-apel lainnya yang juga mengalami ketidakberuntungan ini.

Setidaknya kami masih bisa saling bercanda satu dengan lainnya, atau berbagi cerita turun-temurun sejak masa nenek moyang kami dulu. Kalau sudah lelah mengobrol, ya paling-paling kami cukup berdiam diri sambil melihat apa yang terjadi di sekitar kami: pemilik toko buah yang sudah nenek-nenek dan berkacamata tebal itu, orang-orang yang lalu-lalang di depan toko, atau pria berambut ikal di seberang jalan yang sering ketiduran di toko kelontong yang dijaganya.

***

Lincolnshire, 1666. Untuk kesekian kalinya pria berambut ikal itu ketiduran di halaman belakang rumah keluarga besarnya. Kadang tertidur di kursi malas yang ada di beranda belakang, juga kadang tertidur sambil duduk di lantai dengan bersandar tembok.

"Eh, lihat manusia yang tidur di sana itu," kata salah satu buah apel yang bertengger di dahan pohon.

"Iya, memang kenapa?" timpal apel lainnya yang ada di dekatnya.

"Aku kok sebel melihatnya."

"Lho?"

"Iya sebel saja. Anak muda kok sering ketiduran. Rasanya mau ku jitak saja."

"Tenang, tenang. Kita beri pelajaran saja kalo begitu. Aku punya ide... "

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline