Lihat ke Halaman Asli

Daniel Mashudi

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Luar Biasa, Belanda Kalahkan Spanyol 5-1

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

emain sayap Belanda Arjen Robben (kedua dari kiri) melihat bola hasil tembakannya melesat masuk gawang Spanyol, pada laga perdana Grup B, di Arena Fonte Nova, Salvador, Jumat atau Sabtu (14/6/2014) dini hari WIB. (Damien Mayer)

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Pemain sayap Belanda Arjen Robben (kedua dari kiri) melihat bola hasil tembakannya melesat masuk gawang Spanyol, pada laga perdana Grup B, di Arena Fonte Nova, Salvador, Jumat atau Sabtu (14/6/2014) dini hari WIB. (Damien Mayer)"][/caption]

Partai penyisihan Group B Piala Dunia 2014 antara Spanyol melawan Belanda berakhir dengan kedudukan 5-1 untuk kemenangan Belanda. Pertandingan yang tak lain adalah ulangan final Piala Dunia 2010 ini berlangsung cukup menarik. Empat tahun lalu, Spanyol memenangi pertandingan sekaligus memastikan gelar juara dunia bagi Tim Matador untuk pertama kali.

Kedua tim saling menciptakan peluang sejak awal pertandingan. Tim Spanyol yang berkostum putih-putih berhasil membuka keunggulan pada menit ke-26 melalui tendangan penalti Xabi Alonso, menyusul pelanggaran yang dilakukan Stefan de Vrij terhadap Diego Costa di kotak terlarang.

Tim Belanda yang berkostum biru-biru, baru bisa menyamakan kedudukan melalui gol indah Robin van Persie menjelang turun minum. Sebuah umpan panjang dari Daley Blind dari tengah lapangan mengarah ke van Persie. Tanpa mengontrol bola, van Persie langsung menyundul bola tersebut, melambung di atas kiper Casillas. Dan gawang Spanyol pun bergetar pada menit ke-44. Skor 1-1

Memasuki babak kedua, Belanda berbalik unggul 2-1 pada menit ke-53. Lagi-lagi Blind memberi andil pada terciptanya gol ini. Umpan silangnya kepada Arjen Robben berhasil dikonversi oleh Robben menjadi gol. Belanda bahkan menambah keunggulan menjadi 3-1 di menit ke-64, setelah Stefan de Vrij berhasil menanduk bola hasil tendangan bebas Wesley Sneijder.

Belanda benar-benar berpesta ketika pada menit ke-71 van Persie memanfaatkan kecerobohan lini belakang Spanyol dan kembali membobol gawang Casillas. Belanda unggul 4-1 sang atas juara bertahan. Dan pesta itu semakin menenggelamkan Spanyol ketika Robben melalui aksinya mengecoh beberapa pemain belakang Matador, dan akhirnya menambah keunggulanBelanda 5-1 di menit ke-80. Dalam pertandingan ini, empat kartu kuning dikeluarkan oleh wasitkepada Jonathan de Guzman, Stefan de Vrij, Robin van Persie (Belanda); Iker Casillas (Spanyol).

Kemenangan Belanda pada re-match kali ini sekaligus memperpanjang sejarah re-match final Piala Dunia sebelumnya. Dalam tulisan saya beberapa saat yang lalu, sejarah tiga partai final 1986, 1974 dan 1966 membuktikan bahwa tim juara akan mengalami nasib buruk pada re-match di Piala Dunia selanjutnya.

Final 1986, re-match 1990

Di final 1986, Argentina berhasil menjadi kampiun setelah mengalahkan Jerman Barat 3-2. Final di Mexico ini menjadi salah satu final yang paling menarik. Sempat unggul dua gol melalui Jose Luis Brown (menit ke-23) dan Jorge Valdano (56), Argentina justru kecolongan oleh dua gol Jerman yang dicetak oleh Karl-Heinz Rummenigge (74), Rudi Voller (81). Argentina akhirnya keluar sebagai juara melalui gol Jorge Burruchaga (84).

Re-match partai final 1986 terjadi di partai final tahun 1990 di Italia. Jeman Barat akhirnya berhasil membalas luka empat tahun 1986 melalui gol tunggal Andreas Brehme pada menit ke-85 melalui titik penalty. Masih terbayang di memori, bagaimana Diego Maradona menangis sesaat setelah kekalahan tersebut.

Final 1974, re-match 1978

Jerman Barat berhasil mengalahkan Belanda di Munich dengan skor 2-1. Gol kemenangan Jerman Barat dicetak oleh Gerd Muller (menit 43), setelah sebelumnya kedua tim masing-masing mencetak gol dari titik penalti melalui Johan Neeskens (2) dan Paul Breitner (25). Empat tahun kemudian di Piala Dunia 1978 di Argentina, kedua tim berada di babak penyisihan kedua di Group A. Keduanya berbagi angka 2-2. Belanda keluar sebagai juara group A dan melaju ke partai final, sebelum akhirnya dikalahkan oleh tuan rumah Argentina 3-1. Jerman Barat sendiri tidak lolos ke babak selanjutnya karena hanya finish di peringkat ketiga penyisihan group, kalah bersaing dengan Italia yang menjadi runner-up group.

Final 1966, rematch 1970

The Three Lions, Inggris, berhasil meraih juara dunia 1966 setelah mengalahkan Jerman Barat dengan skor 4-2 di Stadion Wembley. Pemain Inggris Geoff Hurst berhasil mencatatkan hattrick pada partai final ini (menit 18, 101, 120), dan satu gol laiinya diciptakan oleh Martin Peters (78). Sementara sepasang gol Jermn Barat disumbang oleh Helmut Haller (12) dan Wolfgang Weber (80). Empat tahun selanjutnya, Jerman Barat berhasil membalas kekalahan tersebut. Di babak perempat final 1970 di Mexico, tiga gol Franz Beckenbauer (68), Uwe Seeler (82), Gerd Muller (108) berhasil membuat Jerman menang setelah sebelumnya tertinggal oleh gol Alan Mullery (31) dan Martin Peters (49).

Kekalahan juara bertahan Spanyol pada partai perdana penyisihan group pada Piala Dunia 2014 ini juga mengulang kejadian serupa pada Piala Dunia sebelumnya. Tercatat tim Perancis sebagai juara bertahan Piala Dunia 1998 mengalami kekalahan 0-1 dari Senegal pada partai perdana penyisihan group Piala Dunia 2002. Juga Argentina yang menjadi kampiun 1986, mengalami kekalahan 0-1 dari Kamerun pada partai pertama penyisihan group Piala Dunia 1990.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline