Saat ini terdapat beberapa cara untuk melindungi data ataupun gadget yang kita miliki. Bisa berupa sidik jari, pola garis, ataupun kata kunci atau password. Secara umum, password masih dominan digunakan. Sehingga memilih password yang tepat untuk perlindungan data menjadi hal yang penting untuk diketahui.
Memilih password itu susah susah gampang. Kalau password itu sulit dilacak karena memang tidak bersifat personal, biasanya password itu juga susah diingat karena tidak personal itu tadi. Kalau kita menyimpannya dalam catatan pribadi, takutnya ketahuan. Kalau kita menyimpannya dengan catatan yang tidak langsung ke password-nya, tapi lebih ke ciri-cirinya, nanti juga membuat kita bingung untuk membacanya.
Apa ya yang saya tulis ini maksudnya? Jadi boro boro mendapatkan password yang kita inginkan, mendapatkan ciri ciri passwordnya saja sudah merupakan pekerjaan rumah.
Mendesain password itu juga susah, mesti huruf besar dan kecilditambah special simbol, variasi angka dan huruf. Tambahan lagi, mesti diubah setiap periode tertentu.
Fiuhhhh.... susahnyaa.....
Membuat password itu susah. Mau buat pakai nama sendiri, istri, anak, ortu, semuanya tidak boleh. Tanggal lahir juga begitu. Ketika kita melihat artikel cara membuat password di Google, sepertinya itu juga normatif. Artinya sama seperti yang kita tahu selama ini.
Namun bagaimanapun kita mesti membuat password karena saat ini hal itu sangat dibutuhkan bila kita hendak mengakses aplikasi digital manapun. Sehingga membuat password yang baik menjadi mutlak untuk kita ketahui.
Secara umum, password itu mesti kita hafal luar kepala. Untuk bisa kita hafal, kata itu haruslah kata yang familiar untuk kita. Sehingga bila kita membuat password, kata itu haruslah personal, sederhana dan mudah diingat oleh kita sendiri.
Password yang personal maksudnya adalah kata yang hanya kita yang tahu. Kata yang penuh kenangan, memorable. Misalnya berhubungan dengan kenangan masa kecil.