Kemenangan Naomi Osaka di AS Terbuka 2018
Sumber : Japantimes.co.jp, Reuters, Robert Deutch
Kemenangan Naomi Osaka (Jepang) atas Serena William (USA) dalam final Grand Slam Amerika Terbuka, 9 September 2018, menyuntikkan semangat positif bagi jutaan penduduk Jepang yang sedang ditimpa musibah gempa bumi di Hokkaido untuk segera bangkit dari keterpurukan.
Kemenangan Osaka menjadi kegembiraan karena kemenangan ini menjadi yang pertama untuk Tunggal Jepang selama turnamen Grand Slam diadakan.
Peristiwa ini mengingatkan kita pada kekuatan momentum Asian Games 2018 yang memberikan energi positif bagi warga Lombok untuk segera bangkit menata hidup setelah dilanda goncangan gempa yang nyaris tiada henti.
Presiden Jokowi pun memilih tinggal bersama warga saat penutupan Asian Games berlangsung untuk memberikan simbol bahwa kekuatan Asian Games dapat menjadi energi yang mendasari kecepatan pemulihan mental masyarakat Lombok.
Contoh lain digambarkan dalam "Invictus", film berdasarkan kisah nyata garapan Clint Eastwood ini menceritakan dengan apik bagaimana Presiden Nelson Mandela memilih olahraga rugby sebagai sebuah alat pemersatu negaranya.
Nelson Mandela seakan memberi contoh bahwa fokus pembangunan sumber daya manusia pada sebuah negara dapat dimulai dari olahraga.
Kenapa prestasi olahraga dapat memberi impact yang sedemikian besar terhadap energi suatu bangsa ?
Dalam studi yang dilakukan oleh Internasional Olympic Committee (IOC) pada tahun 2012 mengenai hubungan antara prestasi olahraga di kancah olimpiade dan kebanggaan berbangsa, didapati preferensi yang berbeda antara negara berkembang dan negara maju.
Pada negara berkembang, prestasi olahraga sangat terkait dengan kebanggaan berbangsa. Dalam survey yang melibatkan warga negara Trinidad Tobago, Filipina, Afganistan, dan banyak negara berkembang lain termasuk Indonesia, didapati kenyataan bahwa kemenangan di event olahraga internasional membuat kebanggaan terhadap bangsa dan negara mereka menguat signifikan.