Lihat ke Halaman Asli

Jossephine Daniella Iki

Universitas Negeri Yogyakarta

Eskalator Tidak Ramah untuk Difabel

Diperbarui: 10 September 2022   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi eskalator |Pexels.com/Kaique Rocha 

Seringkali kita merasa tidak ada yang salah dengan ruang publik yang ada di sekitar kita. Eskalator misalnya, kita yang tidak memiliki kekurangan soal berjalan tentu berbagai macam bentuk eskalator tidak menjadi masalah. Namun pernahkah kita berpikir bagaimana rasanya menjadi kaum difabel saat menggunakan eskalator, utamanya mereka yang kesulitan berjalan atau pengguna kursi roda. Pasti akan ada rasa ketakutan dan kekhawatiran bagi mereka. 

Fasilitas eskalator atau awam bisa menyebutnya tangga berjalan tentu bukan pilihan ramah bagi kaum difabel. Sekitar tahun 1950, ditemukan travelator, kita sering juga menyebutnya eskalator datar. Keberadaan travelator sedikit membantu mobilitas kaum difabel saat berada di ruang publik. Kini keberadaan travelator sudah lebih sering kita jumpai di kota-kota besar Indonesia. Sayangnya, tak sedikit juga kasus kecelakaan difabel yang menggunakan travelator.

Kita juga mengetahui bahwa beberapa ruang publik menyediakan lift, misalnya di pusat-pusat perbelanjaan. Beberapa waktu lalu saat saya berkunjung ke salah satu pusat perbelanjaan di Yogyakarta, saya mencoba untuk menghitung berapa waktu yang dibutuhkan untuk menunggu lift tiba di lantai tempat saya berdiri. Mengejutkan, saya hampir berdiri selama 10 menit hanya untuk menunggu antrian lift. 

Beberapa hal menjadi sorotan saya, ternyata banyak pengguna lift yang sebenarnya bisa menggunakan eskalator atau travelator. Saya menyoroti penggunaan lift yang masih belum efektif dan berdesak-desakan saat masuk maupun keluar. Mungkin penggunaan lift di fasilitas publik bisa terfokus pada ibu hamil, ibu dan anak, orang tua, orang sakit dan tentunya kaum difabel. 

Adanya kebijakan terkait penggunaan lift di fasilitas umum bisa menjadi solusi trobosan. Kebijakan dan kesadaran masyarakat akan membantu kaum difabel dan memangkas waktu antrian lift yang terlalu lama, serta meminimalisir kecelakaan kaum difabel saat menggunakan fasilitas umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline