Bicara mengenai disfungsi ereksi dan ejakulasi dini, kebanyakan orang masih suka salah pemahaman soal itu. Meski sama-sama gangguan seksual pada pria, namun nyatanya disfungsi ereksi dan ejakulasi dini berbeda gejalanya.
Kedua gangguan seksual tersebut tentunya sangat mengganggu para pria karena menjadi kesulitan untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal. Pria mana pun pasti tidak akan mau mengalami hal tersebut.
Tapi, nyatanya beberapa pria pernah atau sedang mengalami gangguan seksual. Kalau bicara masalah gangguan kesehatan rasanya masih banyak yang merasa enggan untuk membicarakan di antara pria atau bahkan konsultasi kepada ahlinya.
Sebelum membahas lebih lanjut, kita kenali dulu perbedaan disfungsi ereksi dan ejakulasi dini agar tidak salah persepsi lagi dan bisa ditangani dengan tepat.
Disfungsi Ereksi VS Ejakulasi Dini
Disfungsi ereksi adalah kondisi terkait ketidakmampuan pria untuk mempertahankan ereksi untuk berhubungan seksual meski sudah mendapatkan rangsangan seksual.
Pria bisa dikatakan mengalami disfungsi ereksi apabila mengalami hal berikut ini :
- Mengalami ereksi kadang-kadang saja
- Mengalami ereksi, tapi tidak cukup lama untuk berhubungan intim
- Sama sekali tidak mengalami ereksi
Penyebab disfungsi ereksi bisa beragam, mulai dari faktor psikologis (cemas dan depresi), bentuk alat kelamin yang tidak normal, hingga gaya hidup serta faktor penyakit di antaranya adalah :
- Gangguan hormon
- Penyakit diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Jantung
- Penyakit prostat
Menurut riset The Global Study of Sexual Attitude and Behaviors, Asia Tenggara memiliki kasus disfungsi ereksi terbesar di dunia dengan 28,1%.
Di mana 70% nya terjadi pada pria berusia 60-69 tahun, 54% di 50-59 tahun, 41% pada 40-49 tahun, 30% dari usia 30 sampai 39 tahun, dan 15% dari usia 20-29 tahun.
Ejakulasi dini adalah ketidakmampuan mengontrol ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu yang lebih cepat daripada yang diinginkan. Pria dapat dikatakan mengalami ejakulasi dini jika :
- Selalu atau hampir sering ejakulasi dalam 1 menit setelah penetrasi
- Tidak dapat menunda ejakulasi selama hubungan intim
- Merasa tertekan dan frustrasi serta cenderung menghindari keintiman seksual karena kekhawatiran ejakulasi dini