Ilustrasi multimedia. Gambar: Pixabay
Perkembangan internet dewasa ini memicu perubahan dalam banyak hal, tak terkecuali jurnalisme. Jurnalisme turut beradaptasi dan memunculkan berbagai jenis baru, salah satunya adalah jurnalisme multimedia.
Mengenal Jurnalisme Multimedia
Multimedia memiliki arti banyak media. Kita mengenal berbagai jenis media seperti teks, video, foto, audio, dan lain sebagainya. Suatu konten bisa disebut sebagai multimedia ketika menggabungkan minimal tiga jenis media.
Media konvensional biasanya hanya terdiri dari satu hingga dua media saja. Misal televisi yang berbasis audio-visual atau surat kabar yang berbasis teks-visual.
Multimedia memungkinkan kita untuk mengombinasikan berbagai media tersebut. Informasi pada tiap media bersifat saling melengkapi dan bukan mengulanginya.
Inilah yang membedakannya dengan jurnalisme online.
Jurnalisme multimedia tidak hanya berupa teks dan gambar saja, tetapi juga melengkapinya dengan video, siniar, infografis, dan lain sebagainya.
Pada media mainstream, praktik jurnalisme multimedia sudah jamak terjadi. Sebut saja Kompas.com dengan Virtual Interaktif Kompas (VIK) atau CNN Indonesia dengan Laporan Interaktif.
Sebagai sebuah media besar dengan jumlah tim yang banyak dan pangsa pasar yang luas, tak mengherankan jika kedua media itu terus berinovasi dalam konten multimedia yang mereka buat.
Namun, pers bukan hanya tentang media mainstream saja, tetapi juga pers mahasiswa.