Lihat ke Halaman Asli

Daniel Kairupan

Cuma sekedar ingin mencurahkan sedikit kegalauan yang pastinya kalian juga sudah banyak tahu. Lha trus ngapain nulis? Hahahaha...

Tetap Waras Kelola Krisis

Diperbarui: 16 Juni 2020   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: lifepal.co.id

Di dalam dunia bisnis, perubahan tidak dapat didefinisikan dengan cara yang sama. Perubahan ada yang bersifat cepat dan lambat. Namun perubahan dalam dunia bisnis bersifat pasti. Artinya perubahan akan selalu ada namun makna perubahan tersebut tidak dapat dilihat dari sudut pandang yang sama.

Begitupun ketika kita harus segera mengelola bisnis ditengah-tengah badai krisis yang dengan cepat datang seperti saat ini. Siap ataupun tidak, pebisnis harus mengubah semua strategi serta ikut menyesuaikan dengan keadaan saat ini agar usahanya dapat terus berjalan dengan baik. Kondisi bisnis di Indonesia pun saat corona berlangsung mengalami dampak yang cukup telak. 

Menurut pengakuan dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dalam laman kontan.co.id terdapat kelesuan pendapatan akibat wabah virus Korona. 

Penurunan pendapatan turun sekitar 50% yang dipengaruhi berkurangnya jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan meskipun pada beberapa hari di akhir minggu terlihat mengalami peningkatan.  

Banyak perusahaan ingin mempertahankan penawaran produk dan jasa yang telah menghasilkan keuntungan cukup besar di masa lalu. Namun ketika krisis atau persaingan telah memunculkan produk baik barang atau jasa dengan kualitas yang lebih unggul, dan ketika pasar menjadi peka terhadap peluang untuk memperbaiki produk, maka tidak ada gunanya untuk kita terus berdiam diri.

Di sinilah sense of entrepreneur sangat dibutuhkan. Apalagi disaat kita berada di dalam masa krisis. Selain dituntut untuk berpikir kritis, menjaga ketenangan adalah sesuatu yang dipercaya akan banyak membantu pebisnis melewati badai krisis. Dan untuk dapat menjadi tenang perlu adanya perubahan pada strategi mengenai pemasaran, keuangan dan produksi.

Memanfaatkan krisis dan mencoba tenang di dalam krisis

Apakah kita berada di dalam bisnis dan industri yang tepat? Apakah kemampuan keuangan anda mampu mendanai seluruh kegiatan operasional bisnis kita? Apakah kita telah bekerja sama dengan mitra yang tepat?

Jika kita harus memulai bisnis baru apakah akan memilih bisnis yang sama? Apakah kita akan memulai dengan mitra bisnis yang sama atau tidak? Beberapa pertimbangan inilah yang harus kita pikirkan saat krisis terjadi. 

Dalam manajemen stratejik, terdapat sebuah teori yang menyatakan re-evaluate strategy. Krisis merupakan sebuah keadaan yang tepat untuk kita bisa mengevaluasi kembali. Termasuk strategi pemasaran dan keuangan serta produksi yang mungkin dilakukan selama ini.      

  • Pemasaran

Perubahan dari sisi pemasaran dapat dilakukan dengan cara membuat program jangka pendek. Program jangka pendek dapat dilakukan dengan melihat faktor eksternal dan internal perusahaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline