Lihat ke Halaman Asli

Jerremiah P

Who am i?

Indonesian Idol Offside!

Diperbarui: 3 Maret 2020   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Indonesian Idol|Fremantel Indonesia

Indonesian Idol ajang pencarian bakat bagi para takenta musik dan bernyanyi sekali lagi menjadi trending topik di twitter. Namun kali ini para warganet lebih sibuk dalam mengomentari penampilan Judika yang menyanyikan lagu berjudul "Tak Mungkin Bersama" miliknya. Aksi runner up Indonesian Idol Musim ke - 2 tersebut jelas mengundang reaksi dari berbagai pihak. Terlebih, lirik dalam lagu itu sangat berkenaan dengan kondisi yang dialami salah satu juri Indonesian Idol musim ini, Bunga Citra Lestari.

Seperti diketahui bahwa suami unge baru saja meninggal dunia. Kesedihan jelas masih terasa, ibarat kata air mata masih membasahi pipi, tanah kubur pun belum kering.

Ketika Judika menyanyikan lagu tersebut, kameramen dengan sigap mengambil wajah Bunga Citra Lestari yang tak kuasa menahan air mata. Tangis pelantun "Sunny" itu semakin tak terbendung memaksa Ari Laso menghampirinya dan memberikan semangat dukungan moril. Secara kasat mata, tampaknya tim kreatif Indonesian Idol dengan tanpa perasaan menjual kesedihan Bunga kepada publik. 

Jelas sudah, apa yang terpampang dilayar kaca adalah sebuah bukti bahwa kali ini siapapun penanggung jawab Indonesian Idol telah offside, salah besar dalam menyajikan tayangan.

Apa yang terjadi dalam pagelaran Indonesian Idol, senin 2 Maret 2020 ini adalah bukti bahwa kita benar - benar sudah terjebak dalam kapitalisme yang berlebihan. Semua bahan yang memungkinkan untuk dijadikan uang, maka akan dijual ke pasaran tak perduli pada psikologi orang lain.

Padahal, dalam satu studi dikatakan bahwa bila seseorang sedang bersedih maka tidak seharusnya orang tersebut mendengarkan apalagi diperdengarkan lagu - lagu yang melarutkannya dalam kesedihan. Sebab hal ini akan membuat orang tersebut terjebak dan kesulitan untuk menata hidupnya kembali.

Hendaknya, apa yang terjadi dalam Indonesian Idol menjadi bahan untuk KPI dan semua instansi berwenang dalam mereformasi dunia hiburan tanah air. Tidak boleh lagi menjual derita apalagi derita orang lain untuk dinikmati publik. Seharusnya kita semakin dewasa dan jernih dalam membuat sebuah konten, bukan justru mundur dan seperti orang bar - bar tanpa belas kasihan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline