Program rumah dengan down payment (DP) Nol Rupiah merupakan salah satu janji kampanye andalan Anies Baswedan -- Sandiaga Uno di masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.
Setelah mereka menang Pilkada, dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018, program rumah DP Nol Rupiah itu dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2017-2022, dengan target pembangunan 232.214 unit rumah susun milik sendiri (rusunami) dalam tempo 5 tahun, atau sekitar 46.000 unit per tahun.
Awalnya Anies mentargetkan membangun 300.000 unit hunian dalam lima tahun pemerintahannya.
Pada 18 Januari 2018 sebagai tanda mulai direalisasinya janji kampanyenya itu, Anies melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking). pembangunan rusunami di Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Dalam pidatonya ketika itu dengan bangga Anies mengatakan, dimulainya pembangunan rumah DP Nol Rupiah tersebut merupakan pelunasan dari janji kampanyenya.
"Saat ini kami lunasi janji, kami menyebutnya bukan program tapi janji. Janji harus dilunasi. Kalau program tidak dilaksanakan bisa pakai kata 'mohon maaf programnya terkendala karena A, B, C'," kata Anies waktu itu.
Ia juga berkata, "Kami bersyukur sekali perjalanan ini di 2018 salah satu janji diingat warga yang mulai kita saksikan hari ini. Kami komit, kami tidak ingin empat tahun lagi muncul kontrak politik yang tidak dilaksanakan."
Kenyataanya, sekarang, memasuki tahun keempat pemerintahannya, komitmen tersebut justru kemungkinan besar tidak akan terlaksana sepenuhnya. Hanya secuil dari target.
Anies keliru, menganggap dimulainya pembangunan rusunami itu merupakan bagian dari pelunasan janji kampanyenya. Seharusnya suatu janji kampanye baru dianggap lunas jika sudah terealisasi sepenuhnya. Bukan baru dimulai, sudah dengan bangga bilang itu adalah pelunasan janji kampanye.