Lihat ke Halaman Asli

Daniel H.T.

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Isyarat dan Makna Nomor Urut Pasangan Capres-Cawapres 2014 dan 2019

Diperbarui: 22 September 2018   02:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kompas.com)

Pada Minggu, 1 Juni 2014, di kantor KPU-RI, Jakarta, diadakan pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres, antara Jokowi-Jusuf Kalla (JK) dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Ketika itu Jokowi-JK mendapat nomor2, dan Prabowo-Hatta mendapat nomor 1.

Sesungguhnya, pada waktu itu perolehan kedua nomor itu merupakan isyarat lima tahun ke depan, yaitu bahwa Jokowi akan menang di Pilpres 2014 itu, dan ia akan menang lagi untuk kedua kalinya di Pilpres 2019, untuk menjadi Presiden sebanyak 2 periode.

Sedangkan isyarat bagi Prabowo adalah cukup satu (1) kali saja ia mencoba keberuntungannya di Pilpres 2014 itu, karena di Pilpres 2014 itu ia akan kalah, dan pasti akan kalah lagi jika mencoba lagi di Pilpres berikutnya (2019), sebab  Jokowi akan menang untuk kedua kali lagi di Pilpres 2019, untuk menjadi Presiden sebanyak 2 periode.

Tetapi isyarat itu tidak diketahui, atau diabaikan Prabowo, sehingga ia pun nekad maju lagi mencoba keberuntungannya untuk kedua kalinya di Pilpres 2019.  

Maka itu, ketika pada Jumat, 21 September 2018 kemarin, di kantor KPU-RI, Jakarta, ditarik nomor undian pasangan capres-cawapres antara Jokowi-Ma'aruf Amin dengan Prabowo-Sandiaga Uno, Jokowi mendapat nomor 1, dan Prabowo-Sandiaga mendapat nomor 2. Yang atas kesepakatan kedua pasangan calon, dan disetujui KPU, kedua nomor itu ditambah angka "0" di depannya, menjadi 01 dan 02.

Makna dari 01 untuk Jokowi adalah, ia adalah ia tak terkalahkan (0) di Pilpres 2014, maupun nanti di Pilpres 2019, karena ia adalah sosok pimpinan bangsa nomor 1, yang bukan hanya diakui di Indonesia sendiri, tetapi juga oleh dunia internasional. Maka itu, ia akan menjadi Presiden satu periode lagi, menggenapi isyarat telah diberikan ketika diadakan pengundian nomor urut di Pilpres 2014 sebagaimana disebutkan di atas (akan menjadi Presiden sebanyak 2 periode).

Sedangkan makna bagi Prabowo adalah, karena mengabaikan isyarat di pengundian nomor urut di Pilpres 2014 itu (cukup mencoba keberuntungannya satu kali saja), dengan nekad maju lagi di Pilpres 2019 melawan Jokowi, padahal prestasinya nihil (0), maka ia akan menderita kekalahan untuk kedua kali lagi, maka skornya melawan Jokowi kelak adalah 0-2. 

Demikian iseng-isengku mengotak-atik angka, tapi siapa tahu memang benar demikian? *****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline