Lihat ke Halaman Asli

Daniel H.T.

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Wakil Wali Kota Bandung Ngambek, Kang Emil Curhat di Medsos, Bandung-Surabaya Memanas

Diperbarui: 26 Februari 2016   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hubungan Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Kota Bandung saat ini sedikit memanas.

Gara-garanya, Wakil Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial yang ngambek. Dia merasa dilecehkan Pemkot Surabaya, khususnya Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya. Karena waktu dia bersama rombongan pejabat dan staf Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung datang ke sana, pada Jumat, 19 Februari lalu, dengan maksud untuk mengadakan studi banding tentang peningkatan pajak dan pendapatan daerah, tidak ada satu pun orang yang bisa menerima mereka. Akibatnya, rombongan Pemkot Bandung itu pun pulang dengan tangan hampa.

Padahal, kata dia, dalam curhat-nya kepada wartawan, sesuai dengan prosedur, sebelumnya, surat permohonan kunjungan sudah diajukan. Balasan dari Pemkot Surabaya sudah didapat, yaitu berupa disposisi “UMP” (untuk mendapat perhatian) dari Wali Kota Tri Rismaharini.

Ngambek-nya Wakil Wali Kota Bandung Odded M Danial ini pun dengan segera direspon oleh Wali Kota Bandung Ridwal Kamil, yang biasanya disapa Kang Emil itu.

Sayangnya, Emil bukannya menghubungi WaliKota Surabaya Tri Rismaharini terlebih dahulu untuk mendapat konfirmasi langsung, tetapi malah langsung tancap gas, berkicau di akun Twitter  pribadinyanya, mendukung Wakilnya itu, menyalahkan Pemkot Surabaya.

“Sy menyesalkan, Wakil walikota Bdg ditolak studi banding ol pemko Surabaya. Insya Allah dg visi NKRI kami di Bdg akn terima siapapun ut studi”

“walaupun dibegitukan, kami tetap dgn terbuka menerima tim pemko Surabaya di Des'15 yg studi banding terkait manajemen raskin ke pemkot bdg.”

Kesan yang didapat dari sikap Emil dan Oded itu adalah mereka hendak menempatkan pihaknya sebagai korban perlakuan yang tak pantas dari Pemkot Surabaya, "pihak teraniaya", namun dengan sangat bijaksana, mereka menerimanya, tidak dendam, bahkan akan tetap bersikap baik terhadap siapapun ketika melakukan studi banding di Pemkot Bandung, termasuk Pemkot Surabaya.

Netizen pun di harapkan akan bersimpatik kepada mereka, ikut mencela perlakuan Pemkot Surabaya itu. Tetapi, yang terjadi malah sebaliknya. Mayoritas netizen malah mengritik sikap keduanya, terutama Emil, yang dinilai terlalu berlebihan. Hal yang seharusnya bisa diselesaikan secara internal di antara kedua belah pihak, malah diekspos ke publik, dengan menyalahkan pihak Pemkot Surabaya, tanpa lebih dulu mendengar penjelasan dari mereka.

Kicauan Emil itu pun segera mendapat tanggapan yang ramai di media sosial.

Khusus terhadap kicauan Emil di Twitter itu, banyak netizen, termasuk warga Bandung sendiri yang menilainya terlalu berlebihan alias lebay. Namun Emil bersikukuh bahwa sikapnya di Twitter itu sudah benar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline