Lihat ke Halaman Asli

Daniel H.T.

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Ini yang Tidak Bisa "Ditiru" Prabowo dari Jokowi

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14023314101185788243

[caption id="attachment_310481" align="alignnone" width="546" caption="Jokowi-JK di acara debat capres-cawapres, Senin, 9 Juni 2014 (Kompas.com)"][/caption]

Di dalam acara debat perdana antara pasangan capres-cawapres, Prabowo-Hatta vs Jokowi-JK, malam ini (Senin, 9 Juni 2014), ada dua kali Prabowo menyatakan sependapat/setuju dengan jawaban / pernyataan dari Jokowi-JK, yaitu, pertama, mengenai sistem yang harus dilaksanakan dalam menjalankan pemerintahan yang bersih, yaitu melalui e-goverment, e-budgeting, e-catalog, dan pajak on-line. Dan, yang kedua, mengenai mempertahankan Pilkada dengan memperbaiki sistem yang berlaku sekarang sehingga menjadi lebih baik dengan meminimalkan anggaran yang digunakan.

Menyambut sepakatnya Prabowo itu, dengan cerdiknya JK memanfaatkannya dengan mengatakan kepada Prabowo-Hatta, “Terima kasih, telah setuju dengan kami,” yang disambut dengan tertawa para hadirin.

Pada bagian ini, terlihat bahwa Prabowo-Hatta tidak bisa memberi argumentasi lain yang lebih baik lagi, selain terpaksa secara spontan menyatakan setuju saja dengan pernyataan / argumentasi Jokowi-JK itu. Dengan kata lain Prabowo “terpaksa” mendukung dan bermaksud “meniru” program kerja dari Jokowi-JK itu.

Di dalam sambutan penutupnya, Jokowi yang tampil apa adanya namun memukau itu menyampaikan sisi humanisnya sebagai calon pimpinan bangsa dan negara ini. Jokowi tidak lupa dengan ibunya, dengan istri dan anak-anaknya. Dia mengucapkan terima kasih kepada ibunya yang telah mengasuh dan mendidiknya sejak kecil sehingga menjadi seperti sekarang ini, juga kepada istri dan anak-anaknya yang secara moril telah memberi dukungan mereka kepadanya. Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada istri dan anak-anak JK, yang bersama-sama mereka semua telah bersatu dalam satu keluarga besar yang harmonis, saling mendukung secara moril. Hanya di dalam satu kesatuan keluarga yang harmonis seperti inilah semakin besar harapan dua calon pimpinan bangsa dan negara ini membawa perubahan besar kepada bangsa dan negara ini, menuju kehidupan yang sejahtera, adil dan makmur.

Ini suatu hal yang tidak bisa “ditiru” Prabowo dari Jokowi, di acara debat tersebut. ***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline