Lihat ke Halaman Asli

Daniel H.T.

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Ada Ayam Bisa Melahirkan, Mau Diobservasi Juga?!

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="(jakarta.go.id)"][/caption]

Entah saya harus tertawa atau menangis ketika membaca berita ini: Dari hasil observasi medis terhadap Sinin alias Engkong Naim (62) selama empat hari, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Tanjung priok, Jakarta Utara tidak menemukan bukti bahwa laki-laki tersebut bisa bertelur!

Sebelumnya si Engkong yang tinggal di daerah Penjaringan, Jakarta Utara dikabarkan bisa bertelur, layaknya seekor ayam. Orang-orang di daerah perkampungan Penjaringan itu pun dibuat heboh. Media masa berdatangan meliputnya, termasuk Kompas.com yang sampai membuat thema khusus mengenai “Pria Bertelur” ini, dengan sekitar 30 buah berita tentangnya.

Pihak RSUD Koja pun tertarik dengan “kasus ajaib” ini, para dokternya pun bertindak cepat dengan membawa si Engkong ke rumah sakitnya. Di sana dia diinapkan di ruang gawat darurat. Dokter spesialis bedah pun dilibatkan, peralatan rontgen pun diaktifkan.  Si Engkong diobervasi selama empat hari untuk mengetahui: Apakah benar manusia ini bisa bertelur!

Dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta pun turun tangan, telur-telur yang katanya ditelurkan oleh si Engkong pun diambil dari rumahnya, untuk diperiksa di laboratorium RSUD Koja oleh dokter-dokter spesialis di sana. Tentang telur-telur ini, belum diumumkan apakah ini telur manusia pertama di dunia, ataukah bukan.

Setelah empat hari, diumumkanlah pengumuman hasil observasi medis itu oleh RSUD Koja tersebut: Sinin alias Enngkong Naim tidak terbukti secara medis bisa bertelur!

Kepala Instalasi Gawat Darurat RSUD Koja Dedi mengatakan, pemeriksaan medis hanya dilakukan di awal saja, oleh dokter bedah. Setelah itu, pihak rumah sakit hanya menunggu si Engkong "bertelur". "Hasil medisnya, dia sehat. Tidak ada gejala medis apa-apa. Dia di sini hanya menjalani observasi karena katanya bisa 'bertelur'. Jadi, tidak ada perawatan, hanya observasi," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Senin malam (10/11/2014).

RSUD Koja mengaku hanya menindaklanjuti instruksi dari Dinas Kesehatan DKI dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara untuk mengecek kasus Engkong Naim.

Jika tidak membaca sendiri berita ini, pasti saya mengira kisah ini cuma cerita lucu alias anekdot yang baru saya dengar. Betapa tidak, kok bisa kisah sedemikian tidak masuk akalnya ditangani sampai seserius itu oleh pihak RSUD Koja dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta?  Pakai istilah “observasi medis” lagi. Luar biasa konyolnya. Saya yakin jika dokter-dokter di luar negeri mengetahui informasi ini mereka pasti tertawa terpingkal-pingkal sampai ngompol.

Demikian juga pihak media, termasuk Kompas.com, kok bisa, ya, membuat berita konyol ini sampai seperti berita serius benaran?

Kalau kejadiannya jauh di sebuah desa dengan ditangani Puskesmas desa di sana, mungkin masih bisa kita terima. Tetapi ini kejadiannya di Ibu Kota, Jakarta!

Jadi, seandainya nanti ada yang mengaku ayamnya bisa melahirkan bayi manusia, apakah media-media yang sama juga akan tertarik meliputnya seperti kasus “manusia bisa bertelur” ini, serta Dinas Kesehatan dan RSU Koja, atau ada rumah sakit lain lagi di Jakarta yang tertarik melakukan observasi terhadap “ayam yang bisa melahirkan” itu lagi? ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline