Bagi sebagian besar orang yang tinggal di Asia, Macao identik dengan kota judi. Ada sebutan yang disematkan pada Macao, yakni Las Vegas di Asia. Citra itu tidak sepenuhnya salah, namun kurang tepat jika dibandingkan dengan pesona yang dimiliki Macao. Daerah Administrasi Khusus Republik Rakyat China ini memiliki beragam pesona wisata yang memukau, mulai dari sejarah, budaya, kuliner, hingga pertunjukan kelas dunia.
Tak heran jika Macao dinobatkan sebagai Warisan Dunia UNESCO berkat asosiasi kreatif antara perpaduan budaya Asia dan Eropa yang membaur menjadi sebuah kebudayaan yang menarik.
Ketika berada di Macao, tak heran kita merasa berada di Eropa karena bangunan kolonial Portugis yang sangat kental, namun kita akan merasakan cita rasa Asia lewat petunjuk jalan yang ditulis dengan Bahasa Mandarin. Wilayah yang terletak di tepi barat Sungai Pearl Delta ini juga berhasil memadukan kebudayaan Asia dan Eropa melalui kuliner dan budayanya secara nyata. Hal ini dapat dilihat dari berbagai asosiasi kreatif yang dapat dilihat secara jelas di Macao.
1. Cita rasa kuliner yang unik antara perpaduan kuliner Tiongkok dan Portugis
Jika pergi ke Macao tak jarang kita dititipi oleh kerabat atau teman untuk membeli Portuguese Egg Tart. Rasanya gurih dan lezat di lidah menjadi daya tarik tersendiri bagi selera makan kita. Tahukah Anda bahwa ternyata Portuguese Egg Tart yang lezat ini awalnya dibuat oleh orang Inggris bernama Andrew Stow yang memadukan cita rasa Portugis, Inggris, dan Tiongkok ke dalam resep masakan Portuguese Egg Tart yang sangat renyah, tapi juga creamy di lidah.
Dengan harga rata-rata 10 MOP (Macao Pattaca), kita bisa mencicipi kombinasi unik kuliner Tiongkok dan Portugis yang sangat lezat. Salah satu lokasi toko Portuguese Egg Tart yang terpopuler di Macao terletak di kasino Venetian. Anda akan menemukan antrian yang sangat panjang di sini untuk mencicipi kuliner asal Macao yang paling tersohor ini. Anda juga bisa menemukan Portuguese Egg Tart di sepanjang jalan dari Senado Square menuju ke reruntuhan Katedral St. Paul yang dipenuhi oleh toko-toko kue sepanjang kanan dan kiri jalan.
2. Kombinasi sejarah Tiongkok dan peradaban Eropa yang bergabung menjadi satu
Banyak sekali tempat wisata menarik di Macao yang dipengaruhi oleh budaya Portugis dan Tiongkok, seperti A-Ma Temple, kuil Lin Fung Miu, reruntuhan Katedral St. Paul, Kapel St. Francis Xavier, Gereja St. Dominic, dan masih banyak lainnya. Hal ini menjadikan Macao sebagai tujuan wisata yang berwarna karena turis dapat mencicipi budaya Tiongkok dan Portugis secara bersamaan.
A-Ma Temple merupakan kuil tertua di Macao yang didirikan jauh sebelum Macao SAR terbentuk dan menjadi kuil yang memadukan ajaran Konfusianisme, Taoisme, Buddhisme dan keyakinan rakyat banyak. Sementara reruntuhan katedral St. Paul ini merupakan gereja yang dibangun pada tahun 1602 - 1640, namun sayangnya hancur karena kebakaran besar pada tahun 1835. Saat ini, reruntuhan katedral St. Paul menjadi salah satu ikon dari Macao yang dinantikan oleh turis dari mancanegara untuk berfoto di depannya.