Lihat ke Halaman Asli

(KKN FPB UKSW) Memahami Perilaku Masyarakat dalam Bertani di Desa Sumberejo

Diperbarui: 13 Desember 2022   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Petani adalah seseorang yang menggantungkan hidupnya pada hasil bumi yang ada di lahan sebagai mata pencahariannya. Perilaku masyarakat dalam bertani merupakan bentuk aktivitas yang dilakukan di lahan secara berulang-ulang, perilaku tersebut dapat dibentuk dengan cara mengamati, motivasi, dan belajar.

Efisien dan power untuk semangat bertani. Petani memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, bisa dilihat saat kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang memiliki antusias untuk mencari jawaban atas permasalahan-permasalahan di lahan. Mendengarkan pengalaman petani yang mengalami gagal panen karena diserang penyakit bulai juga tidak mematahkan semangat petani dalam menanam cabai.

SDM petani yang rendah tidak menghalangi mereka dalam berevolusi dalam kemajuan bertani, mengingat kebanyakan petani lulusan SD dan SMP. Mereka malah lebih memahami dibandingkan mahasiswa yang hanya menguasai teori, karena pada kenyataannya yang terjadi di lahan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang mungkin belum terbukti jika di padukan dengan teori.

BEP rendah masih untung, Petani memilih komoditas yang memiliki BEP rendah, artinya disaat mereka mengalami suatu kondisi sulit, setidaknya tidak mengalami kerugian walaupun keuntungan rendah. Contohnya sayuran kubis yang memiliki masa tumbuh hanya 3 bulan, itu tidak memerlukan banyak pengeluaran dalam perawatan, seandainya harga pada musim panen kubis tersebut turun petani tidak terlalu khawatir karena masih ada keuntungan.

Cocok pada basic tanaman, ada berbagai macam petani yang memiliki rasa percaya diri memilih suatu komoditas yang dipilihnya, bisa dikatakan sebagai suatu komoditas andalan. Contoh salah satu petani yang memiliki tiga lahan yang semuanya ditanami cabai karena selama percobaan berbagai tanaman yang paling berhasil cabai itu sendiri, sama halnya petani kentang yang memiliki lahan yang luas, ia tidak beralih untuk menanam komoditas lain walaupun harganya sedang turun.

Modal punya uang. Modal petani dalam memulai kegiatan bertani nya cukup bervariasi, pada dasarnya petani yang berhasil pasti sudah memiliki strategi dalam mengolah lahannya dengan benar melalui pengalaman yang sudah dilalui melalui kegagalan. Petani yang dikatakan belum berhasil, berarti mereka masih mencoba segala cara untuk memperbaiki pola bertani yang benar, tentu itu memerlukan biaya dengan pinjaman entah itu dari kas organisasi kelompok tani bahkan pinjaman kumpulan RT juga bisa menjawab persoalan soal modal usaha.

Dokpri

Empati kepada tanaman, petani mencoba memahami apa yang dibutuhkan tanaman entah tanaman itu kekurangan pupuk, air, pestisida, kandungan ph yang stabil, dan lainnya. Sering sering kelahan, entah itu hanya sekedar jalan-jalan atau melihat saja, pendekatan itu dinilai memberikan hasil produksi yang baik.

Harpannya petani di Desa Sumberejo sejahtera, lepas dari jeratan kemiskinan. Mengingat bahwa petani adalah pahlawan yang harus di apresiasi, setiap hari kita makan yang tersedia di meja merupakan jerih payah petani dalam mengolah lahan selama semusim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline