Lihat ke Halaman Asli

Cerita Korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Senyum Tegar Verlitha Bimbing Maringa Datang Menjumpainya

Diperbarui: 27 Oktober 2022   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cerita Korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Senyum Tegar Verlitha Bimbing Maringa Datang Menjumpainya.

Malang 1 oktober 2022, Pertandingan antara derby jawa timur yang mempertemukan antara arema vs persebaya di stadion kanjuruhan malang menyisahkan duka yang mendalam bagi kita semua. Pasalnya pertandingan bola yang harus kita nikmati Bersama sama berubah menjadi lautan kematian manusia. Buntut dari kejadian tersebut memakan korban meninggal 131 orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan tim dan pendalaman, ada beberapa hal yang harus saya sampaikan sebagai bagian kronologis,"ucap kapolri saat konferensi pers, kamis malam, 6 oktober 2022.

Pada 12 september 2022, panitia pelaksana arema fc mengirim surat kepada polres malang terkait permohonan rekomendasi pertandingan arema fc vs persebaya dilaksanakan 1 oktober 2022 pukul 20.00 wib.

Namun Polres meminta panitia mengubah jadwal menjadi pukul 15.30 WIB karena pertimbangan faktor keamanan. Namun ini ditolak PT Liga Indonesia Baru (LIB) karena alasan masalah penayangan siaran langsung hingga kerugian ekonomi. Oleh karena itu, polres menyiapkan 2.034 personel dari awal rencana 1.073 dan hanya suporter aremania saja yang di perbolehkan hadir,"Ucap kapolri.

Laga Arema FC vs Persebaya berjalan pada pukul 20.00 WIB dengan skors 3-2 untuk kemenangan Persebaya. Suporter kemudian masuk lapangan usai laga sehingga aparat melakukan pengamanan mengerahkan empat unit barakuda untuk ofisial dan pemain Persebaya. "Evakuasi berjalan lancar hampir sejam karena sempat ada penghadangan dari massa. Namun evakuasi yang dipimpin Kapolres Malang berjalan lancar," katanya.

Sementara di dalam stadion semakin banyak penonton yang masuk ke lapangan sehingga anggota pengamanan mengerahkan kekuatan dengan perlengkapan penuh, termasuk untuk mengamankan penjaga gawang Arema FC Adilson Maringa. Untuk mencegah semakin banyak penonton yang turun ke lapangan, beberapa personel menembak gas air mata. Terdapat 11 personel menembak gas air mata ke tribun selatan dengan tujuh tembakan, tribun utara satu tembakan, dan tiga tembakan ke lapangan. "Inilah yang membuat para penonton terutama di tribun panik kemudian berusaha meninggalkan arena," ujarnya.

Penonton kemudian berupaya keluar di pintu 3, 11, 12, 13, dan 14. Namun 14 pintu yang seharusnya dibuka lima menit sebelum pertandingan berakhir belum terbuka sempurna. Saat itu pintu belum sepenuhnya dibuka atau hanya terbuka 1,5 meter dan steward yang seharusnya menjaga pintu tidak di tempat. Kemudian, ada besi melintang sehingga menghambat penonton dalam jumlah banyak melewati pintu. Pada akhirnya, penonton berdesak-desakan di pintu selama hampir 20 menit. Dari situlah muncul banyak korban yang mengalami patah tulang, trauma, kepala retak, dan Sebagian meninggal karena asfiksia.

Seorang Aremanita, Verlitha Noor Zia, mencuri hati karena ketegarannya menjalani musibah. Ia menjadi salah satu korban luka berat Tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Verlitha mengalami retak tulang rusuk tujuh titik dan retak geser pada dua bagian tulang belakangnya. Hal tersebut membuatnya tak bisa duduk, apalagi berdiri tanpa bantuan alat penyangga khusus yang dipasang di tubuhnya.

Kegiatanya pun sangat terbatas karena fisiknya lemah. Ini menyebabkan ia menghabiskan hari-harinya di tempat tidur. Suatu hari influencer sepak bola Domy Stupa dan Divo Sashendra mengunjungi Verlitha Noor Zia yang selalu menunjukkan ketegaran luar biasa. Ia sama sekali tak menunjukkan raut muka sedih. Verlitha tampak sangat ceria bahkan meladeni percakapan dengan canda dan tawa. Keceriaan dan ketegarannya membuat hati kedua pria tersebut terenyuh bahkan keduanya sampai menitikkan air mata. "Si Verlitha ini anaknya ceria sekali tidak ada sedih-sedihnya. Malah kami yang menangis melihatnya," ujarnya.

Ketegaran gadis cantik Verlitha tersebut membuat kedua influencer ini tergerak untuk mempertemukannya dengan sang idola, Adilson Maringa. Niat baik tersebut kemudian direspon Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana dan Adilson Maringa. Kiper asal Brazil tersebut berkunjung ke rumah Verlitha pada selasa 25 oktober 2022.

Kiper asal Brasil tersebut kemudian menghadiahkan jersey dan tanda tangannya, sembari memberikan motivasi dan semangat kepada penggemar cantiknya itu. Aremanita berusia 13 tahun tersebut nampak sangat bahagia. Senyum merekah di bibirnya. Kehadiran sang idola membuatnya melupakan sejenak luka di sekujur tubuhnya akibat tragedi Kanjuruhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline