Lihat ke Halaman Asli

II MUSA 20:12 Ingkon pasangaponmu natorasmu, asa leleng ho mangolu di tano, na nilehon ni Jahowa Debatam tu ho

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ompu ni Jonggara Napitupulu menghapus air mata yang merembes di kelopak matanya, mendengar lagu yang dinyanyikan oleh Eddy Silitonga yang bercerita tentang penyesalan orang tua atas kemarahannya yang berlebihan, mengakibatkan anaknya merantau dan tak pernah memberi kabar atau pun pulang menjenguknya.

“Bah inum kopimi Ompung… so sanga ngali annon…” (minumlah kopinya kek… nanti keburu dingin) tiba tiba yang empunya kedai kopi menyadarkannya dari lamunannya.

Setiap pagi Ompu ni Jonggara duduk minum kopi di warung “sikomatu” ini (siang kopi malam tuak) menunggu hari agak siang. Semenjak dia mengidap penyakit rheumatik, dia tidak bisa lagi pergi kesawah terlalu pagi karena dinginnya air sawah membuat persendian tulangnya serasa nyeri bagai ditusuk jarum. Tiap pagi dia hanya nongkrong sambil minum kopi menunggu sang mentari menghangatkan bumi. Untunglah nyonya Napitupulu boru Sianipar pemilik lapo tak pernah mau menerima uang darinya, mungkin karena merasa masih saudara atau mungkin perasaan kasihan kepada beliau yang hidup sebatang kara digubuk tuanya.

“Eh… olo itonan… songon na tabo lagu i hubege… ulakhon jolo bah� (Eh iya… lagunya berkesan… tolong diulang lagi) Ompu ni Jonggara sedikit tersentak.

“Imada, ai baru dituhor pahompum nantoari… alai dang adong vicidina holan kaset do…” ( iya baru dibeli cucumu kemaren… tetapi tidak ada VCDnya hanya kaset) nyonya Napitupulu menerangkan, samabil merewind ulang kaset yang sedang diputar, kembali ke awal lagu.

Mengalunlah kembali suara Eddy Silitonga menyanyikan lagu :

Molo tung namuruk ma au na uju i

Molo tung marrimas ma au na salpu i

Ai satokkin do Amang muruk ni rohakki

Hu solsoli do Amang salpu ni hatakki

Alai boasa ma manibbas langkam i

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline