Lihat ke Halaman Asli

Dania Puri

Suka dengan membaca

Berfikir Kritis Tentang Fake News : Efek Terhadap Masyarakat

Diperbarui: 27 Desember 2024   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi (Sumber : www.freepik.com)

Nama               : Dania Puri

Kelas                : MA.21.C.01PMS

Universitas   : Pelita Bangsa

Dosen              : Purwanti., S.Pd., MM

Mata kuliah : Berfikir Kritis

Di era digital saat ini, informasi dapat dengan mudah diakses dan disebarluaskan melalui berbagai platform, terutama media sosial. Namun, kemudahan ini juga membawa tantangan besar, salah satunya adalah fenomena fake news atau berita palsu. Fake news didefinisikan sebagai informasi yang tidak akurat atau menyesatkan yang disebarkan dengan tujuan untuk memanipulasi opini publik.

Penyebaran Fake News di Indonesia

Penyebaran berita palsu di Indonesia telah menjadi masalah yang serius. Menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sekitar 60% masyarakat mengaku pernah terpapar berita palsu di media sosial. Hal ini menunjukkan betapa luasnya jangkauan berita palsu dan betapa mudahnya informasi yang salah dapat menyebar. Media sosial, seperti Facebook dan Twitter, menjadi saluran utama bagi penyebaran berita palsu, di mana informasi dapat dibagikan dengan cepat tanpa verifikasi yang memadai.

Menurut Data Statistik Penyebaran Fake News

Illustrasi (Sumber : www.freepik.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline