Lihat ke Halaman Asli

Daniaji

Penulis

Puisi Murahan

Diperbarui: 21 Maret 2023   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Daniaji

Meruncingkan busur aksara agar bisa membinasakan resah, namun lagi-lagi kau menghunuskan belati kecewa, hingga aku terkapar dengan pasrah, lalu kau tersenyum bahagia bersamanya.

Pena ku patah diujung syair,
Sementara kepedihan belum berakhir,
Kekecewaan yang kau biarkan hampir, membunuh ku, semua kau lakukan demi kebahagiaannya atas nama cinta mu.

Kertas suci kini ternodai oleh puisi murahan,
Merusak mental ku dan semua seperti gelap hingga hilangkan semua harapan, suara menderu gaduh penuh kebencian di dalam kepala, panah asmara kini malah memporak-porandakan psikologi tanpa belas kasihan.

Memanglah kini aku menjadi dungu karena pernah memujamu dengan cinta yang lugu, tanpa aku sadari kau memelukku dengan penuh muslihat, meracuniku dengan candaan cinta paling laknat.

Daniaji

Indramayu, 4 November 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline