Lihat ke Halaman Asli

Daniaji

Penulis

Ratapan Setelah Badai

Diperbarui: 15 Maret 2023   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Meruncingkan tekad dan menghunuskan dengan bait syairku, bagaikan melawan arus logika hingga tenggelam di dasar bahagia, setidaknya seperti itu harapanku.


Lengkungan pelangi pernah tepat di atas kepala, pagi itu sayap sang bidadari baru saja selesai aku keringkan, namun setelah hujan badai menerpa, kini ia telah  pergi menuju syurga, menyisakan syair penuh ratapan.

Aksara menjadi nadi berdegup seirama Do'a setelah kepergiannya, hingga kini tanpa sengaja  taman mimpiku terhias oleh geranium, sungguh tidak ingin aku menyiramnya dengan lithium, biar saja keindahannya tetap aku jaga sekuat tenaga meski nyatanya aku tidak berdaya.

Indramayu, 25 Juli 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline