Lihat ke Halaman Asli

Open Source Software: Operating System (1)

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menindaklanjuti tulisan saya sebelumnya tentang "Susahnya meninggalkan Software Bajakan", saya akan mengulas beberapa pilihan alternatif yang bisa digunakan tanpa harus membeli dari pembuatnya.

Ya, inti dari software yang ada di masing-masing komputer kita adalah Sistem Operasi (Operating System). Sistem operasi adalah software yang mengontrol dan me-manage hardware serta operasi-operasi dasar dari sistem tersebut. Pada dasarnya sistem operasi adalah software lapisan pertama yang dijalankan pada komputer, sedangkan aplikasi-aplikasi lain berjalan sesudah sistem operasi. Pada sistem operasi, ada bagian tertentu yang menjalankan tugas-tugas inti pada semua aplikasi yang berjalan di atasnya. Bagian ini dinamakan kernel. Intinya, sistem operasi adalah penghubung antara hardware dan software. Sehingga keduanya dapat berinteraksi.

Kembali kepada topik bahasan, selama ini mungkin sebagian besar dari kita hanya mengetahui jika mempunyai komputer, sistem operasi itu mutlak ada dan tidak perlu membeli. Padahal, komputer/PC adalah hardware yang hanya bagian dari keutuhan sistem, walau ada sebagian vendor komputer yang menyertakan sistem operasi dalam paket penjualan mereka. Tentu dengan harga yang berbeda.

Kurangnya pemahaman kita tentang etika dan aturan dalam dunia teknologi informasi membuat kita 'cuek bebek', seolah hal tersebut adalah hal yang biasa. Paradigma yang seperti itulah yang menyebabkan makin maraknya pembajakan terhadap hak cipta orang lain, terutama sistem operasi W ysng dikembangkan oleh perusahaan M. Memang diakui bahwa sistem operasi W tersebut adalah yang terkenal di seluruh penjuru dunia ini. Akan tetapi, kita tidak tahu apakah sistem operasi-sistem operasi itu legal atau tidak.

Sebenarnya, ada banyak sistem operasi yang berkembang dan masih eksis sampai sekarang. Seperti sistem operasi yang berbasis Linux dan Unix. Penyedia dan pengembang dari Linux dinamakan distro (bukan distro baju lho). Kebanyakan di antara sistem operasi Linux adalah Open Source. Artinya, seseorang berhak untuk mengubah, menambah atau mengurangi sistem operasi tadi tanpa menghilangkan identitas dari pengembangnya. Mengubah saja boleh apalagi hanya sekedar memakai.

Nah, sudah mulai terang kan? Tunggu kelanjutannya, sudah waktunya isya. Terima kasih sudah membaca tulisan saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline