Di saat harga sawit yang masih malu untuk beranjak naik sejak puasa ramadhan, yang membuat perekonomian di Bengkulu Selatan lesu. Tak ada kebahagiaan dan semangat yang terpancar dari para petani sawit. Solar pun menambah masalah di kota kecilku ini.
Setiap pagi antrean truk dan mobil dengan berbahan bakar solar memenuhi ruas jalan baik di kiri maupun kanan. Hingga mengganggu jalannya lalu lintas.
Ketika kami melewati SPBU Kutau, terlihat jalan masuk ke areal SPBU tertutup semu dengan truk hingga mobil maupun motor yang mau mengisi Pertalite tidak bisa masuk.
Para pengemudi truk mulai meletakkan kendaraannya dari sore hari di sisi jalan. Hal ini dilakukan agar dapat mengisi solar kalau antrean panjang dikhawatirkan tidak mendapatkan solar.
Ini hal yang rutin terjadi setiap tahun. Hal ini disebabkan jalannya pembangunan di Bengkulu Selatan dan sekitarnya. Sehingga mobilitas truk semakin tinggi. Dengan hanya ada dua buah SPBU tidak mampu mencukupi kebutuhan solar ketika permintaan tinggi.
Hidup memang penuh liku-liku dan nikmati setiap momen yang ada.
Manna, 2 Agustus 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H