Lihat ke Halaman Asli

Ruang Isolasi

Diperbarui: 2 April 2021   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ruang Isolasi

Kami tidak pernah mengundangnya, apalagi mengijinkannya masuk

Tetapi tidak pernah kami duga bahwa ia dapat menerobos masuk dalam tubuh kami

Selama ini kami telah berusaha untuk menjaga jarak, taat protokol kesehatan
berusaha sebisa mungkin untuk menjauhinya, bahkan kami mengusirnya

Tapi apa boleh buat, ia tidak kelihatan secara kasat mata lahiriah kami, sehingga akhirnya lolos bertengger dalam tubuh kami

Kini kami mesti terbaring di ruangan khusus isolasi,
jauh dari keluarga, teman, sahabat, terlebih jauh dari anak semata wayang kami yang baru berusia 3 tahun 10 bulan

Sedih..

Sungguh pedih perasaan ini

Bukan tentang ia yang bertengger dalam tubuh kami
tapi karena kami mesti rela meninggalkan anak semata wayang kami dalam usianya yang masih sangat kecil

Apalagi bila mengingat beberapa kali anak kami berkata: "papa mama tidak akan kasih tinggal Naysa kan?" Karena walau usianya masih kecil, dia punya feeling yang kuat.

Mendengar apa yang anak kami tanyakan, hati kami menangis dan seperti disayat sembilu, tapi apa boleh buat. Meninggalkannya beberapa waktu walau belum ada kepastian berapa lama adalah pilihan terbaik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline