Lihat ke Halaman Asli

Ketika Lalat Berbicara

Diperbarui: 29 Juli 2020   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya pernah menyaksikan seekor lalat yang masuk dalam rumah melalui pintu yang terbuka lebar karena mencium aroma makanan dalam ruang makan. Setelah dia masuk dan bertemu dengan makanan lezat, ia makan sampai kenyang. Setelah kenyang, ia hendak kembali terbang keluar.

Tetapi yang mengagetkan buat lalat adalah dia mendapati pintu telah tertutup. Lalu lalat tersebut mencoba menerobos kaca jendela bening tepat di samping pintu yang dia pikir adalah sebuah jalan keluar. Walau lalat tersebut berusaha keras terbang membenturkan dan menggesek dirinya berulang kali pada kaca dan lalu mencakarnya, ia tetap kesulitan untuk keluar.

Dalam kesulitan tersebut ia masih tetap  melakukannya dengan cara yang sama berulang kali hingga akhirnya lemas terkulai dan jatuh ke lantai dan menjadi santapan yg lezat buat para semut.  

Teman2, kita pasti pernah menyaksikan peristiwa serupa, seperti yang saya ceritakan di atas. Apa yang dapat kita pelajari bersama dari kisah lalat tersebut?

Kegagalan kita untuk keluar dari permasalahan hidup yang kita alami adalah akibat dari kita melakukan hal yang sama berulang kali dengan cara yang sama. Kegagalan yang terjadi bukan karena kurangnya usaha yang kita lakukan, justru kita berusaha keras untuk bisa keluar, tetapi tetap sulit.

Cobalah kita melakukan evaluasi serius dengan cara atau sudut pandang yang berbeda, kita pasti keluar dari kesulitan-kesulitan hidup yang kita alami dan percayalah bahwa hidup kita tidak akan pernah sama lagi...

Seandainya saja lalat dapat melihat ventilasi di atas kaca bening jendela, maka ia bisa keluar dengan mudah. Tentu kita bukan lalat, kita diperlengkapi dengan akal budi dan hikmat. Jangan menunda, mulailah melihat dan bekerja dengan cara atau sudut pandang yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline