Surat Terbuka Untuk Penayang Acara Dangdut Live Di Televisi
Saya sering menyaksikan acara atau program reality show terutama untuk acara yang berbau musik Dangdut di beberapa televisi swasta nasional Indonesia (Indosiar dan MNCTV) dan TVRI. D'Academy, KDI, Grebek Pasar, Bintang Pantura dan sebagainya.
Di sini saya tidak ingin membahasa pro kontra program atau acara tersebut. Saya hanya ingin mengkritisi kameramen atau siapapun itu yang menjadikan obyek (seseorang) muncul di layar kaca.
Perlu kita ketahui, bahwa yang namanya pentas Dangdut itu bukan hanya menampilkan si penyanyi atau obyek lain yang menurut saya justru kurang begitu penting untuk muncul di televisi.
Seperti yang sering saya saksikan. Rata rata media televisi itu akan menampilkan penyanyi, host, atau penonton ketika acara tersebut dilangsungkan.
Padahal akan jauh lebih baik dan bermanfaat jika para musisi pengiringnya juga ditampilkan. Terlebih lagi jika sebuah lagu Dangdut itu sedang interlude (musik show). Di saat itu penyanyi dalam posisi off. Karena, Dangdut pada saat musik interlude lebih dominan dimainkan oleh musisi grup orkes pengiring. Jadi tak ada salahnya atau bahkan akan bermanfaat untuk musisi yang ada di daerah terutama bagi mereka yang juga sedang menyaksikan acara tersebut.
Kenapa bermanfaat?. Tentu musisi di daerah akan memperhatikan atau mempelajari tehnik, skill dari musisi pengirign tersebut. Misalnya ketika gitarisnya sedang beraksi atau memainkan melodinya, atau pemain kendang yang sedang beratraksi, atau pemain seruling yang juga sedang memainkan sulingnya.
Pada saat tersebut, musisi Dangdut di daerah akan lebih senang karena mendapat manfaat dari apa yang dimunculkan saat musik sedang bermain, dibandingkan dengan mempertontonkan aksi si penyanyi, penonton yang joget atau hostnya. Musisi daerah akan mendapat petunjuk (baca:ilmu baru) atau tehnik ketika alat musik tersebut dimainkan.
Selain itu, ada penghargaan juga buat musisi yang jelas menjadi bagian penting dalam acara tersebut (jangan anggap remeh musisi Dangdut, karena tanpa mereka, belum tentu acara atau programnya akan lebih meriah). Mengapa? dengan mendapat porsi Close Up, musisi juga akan menampilkan gaya atau aksi yang baru dibandingkan ketika tidak di close up.
Saya terkadang heran, lha wong porsi close up sudah begitu dominan dalam pentasnya, ketika interlude masih saja yang ditampilkan si penyanyi terutama goyangannya. Bukankah porsi penyanyi itu sudah lebih banyak dimunculkan terutama saat bernyanyi? atau jika mereka melibatkan para penari latar, porsinya juga lebih banyak muncul dibandingkan musisi grup orkes?. Mengapa hanya beberapa detik saja ketika musik sedang interlude tidak juga dimunculkan aksi para musisinya?. Tolong, hargai mereka, berikanlah sedikit porsi untuk dimunculkan, terutama saat musik interlude, agar kita semua mendapat manfaat dari apa yang ditayangkan, terutama bagi para musisi lokal yang juga menyaksikan acara-acara tersebut di atas.